Paparan zat toksik di Iingkungan dapat berkontribusi padaterbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Paparan zat toksik ini dapat berasaldari uap bensin, asap rokok, sinar UV dan radiasi. Dalam Iingkungan StasiunPengisian Bahan Bakar Umum, banyak terdapat paparan uap bensin yangbanyak mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat menghasilkan spesiesoksigen reaktif setelah mengalami metabolisme dalam tubuh. Spesiesoksigen reaktif ini dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang mengacu padaterealisasinya risiko kanker. Salah satu biomarker kerusakan DNA yangumum dipelajari adalan 8-nidroksi-7,8-clinidro-2’-deoksiguanosin (8-OHc|G).8-OHCIG ini dapat terekskresikan melalui urin dan dapat digunakan sebagaibiomarker kerusakan DNA. Pada penelitian ini dilakukan studi deteksi 8-nidroksi-7,8-diniclro-21deoksiguanosin sebagai biomarker oksidatif stress akibat spesies oksigenreaktif. Dalam Studi ini dilakukan pencarian kondisi optimum pengukuran 8-nidroksi-7,8-clinidro-2’-deoksiguanosin, serta validasi dan verifikasi metodedengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi peralatan yangdigunakan Kondisi optimum yang diperoleh adalah dengan komposisi eluenmetanol: buffer fosfat pH 6,7 = 10:90. Sampel urin diambil dari petugasSPBU dan kontrol yang tidak bekerja di SPBU dan tidak terpapar banan-banan toksik dari Iingkungan kerja Sampel urin ditentukan kadar kreatininnyadengan UV-Vis (λ=486 nm) dan diukur konsentrasi 8-OHCIG dengan instrumentasi HPLC-detektor UV (λ=254 nm). Hasil pengukuran 8-hidroksi-7,8-clihidro-2’-deoksiguanosin dibagi dengan hasil pengukuran kreatinin untukmengetahui kadar 8-OH-CIG dalam kreatinin Limit deteksi (LOD) pengukuran8-OHCIG dengan instrumentasi HPLC adalah 5.74 pg/L. Bates kuantitasinya(LOQ) adalah 19.12 pg/L. Konsentrasi 8-OHCIG yang terukur pada sampel SPBU adalah 701,78-21.571,17 sedangkan pada sampel urin kontrol adalah 62,73-7_322,57 pg/gkreatinin Jadi dapat disimpulkan bahvva kadar 8-OHCIG pada sampel petugasSPBU Iebih tinggi daripada kontrol |