Output inflatin tradeoffs : aplikasi model Lucas dan Hanson untuk Indonesia periode 1965-1992
Juliet Esther Michiko Runturambi;
Sri Mulyani, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994)
|
Sebelum mengeluarkan suatu kebijaksanaan pemeritah harus mengerti benar kondisi yang terjadi di Indonesia agar kebijaksanaan yana dikeluarkan dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa. Salah satu kondisi yang perlu diketahui adalah ada tidaknya tradeoff yang terjadi antara tingkat output dan laju inflasi dan berapa besar nilai tradeoff tersebut berdasarkan alasan ini maka, penulis ingin menguji hipatesa ada tidaknya hubungan antara. tingkat output dan laju inflasi, khususnya tradeoff yang terjadi antara tingkat output dan laju inflasi di Indonesia. Untuk dapat mengamati hubungan antara laju inflasi dan tingkat output digunakan dua model yaitu model Lucas dan model Hanson. Struktur umum kedua madel tersebut diperoleh dari keseimbangan antara kurva penawaran agreqat dan kurva permintaan agregat. Hipotesa yang akan diuji pada kedua model tersebut adalah ada tidaknya hubungan positif antara tingkat output dan perubahan harga. Hasil penelitian model Lucas dan Hanson membuktikan bahwa Pada waktu-waktu tertentu tradeoff antara output dan inflasi memang terjadi di indonesia. Bahkan kebijaksanaan yanq .dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan nominal memiliki efek awal yang besar pada laju inflasi. Juga diperoleh hasil bahwa Indonesia termasuk kategori negara dengan inflasi antara sedang dan sanqat tinggi dan termasuk negara berkembang. Perbandingan yang dilakukan antara hasil regresi model Lucas dan Hanson denqan kebijaksanaan Indonesia yanq sudah dijalankan. menunjukan bahwa. pada momen-momen tertentu kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sifatnya besar dalam mempenqaruhi harga dan dilakukan secara mendadak (seperti devaluasi) perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian yanq kuranq baik. Namun kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut jangan digunakan untuk jangka panjang karena efeknya yang cukup besar terhadap inflasi. Untuk jangka panjang kebijaksanaan yang perIu dilakukan adalah kebijaksanaan yang dapat menghilanqkan distorsi ekonomi dan dilakukan secara berkesinambungan (konsisten). Contohnya adalah kebijaksanaan penghematan pengeluaran pemerintah, pening katan penerimaan pajak, peningkatan peran operasi pasar terbuka, kebijaksanaan sektor riil dan lain-lain. Studi ini masih memiliki kelemahan karena determinan Pertumbuhan moneter serta masalah-masalah lain seperti restriksi impor, kegagalan panen, hutang, tidak dimasukan ke dalam estimasi model akibat kekurangan data. Karena itu apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut kelemahan-kelemahan ini harus diperhatikan. |
S18728-Juliet Esther Michiko Runturambi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S18728 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 160 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S18728 | 14-23-58105655 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20184404 |