Analisa Identifikasi Cost Drivers dalam Value Chain Analysis untuk Aktivitas Utama dalam Organisasi Perusahaan Penerbangan : Studi Khusus Pada Pesawat Berbadan Lebar (Wide Body) Tipe MD-11 dan B 747-200 Pada Perusahaan Penerbangan PT X
Toto Pranoto;
Setio Anggoro Dewo, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994)
|
Persaingan bisnis angkutan udara dewasa ini berlangsung sangat ketat. Hal ini terutama berlangsung sejak diberlakukannya deregulasi angkutan udara di AS dan negara-negara Eropa yang dimulai pada awal dekade 1980-an. Dengan disetujuinya perjanjian perdagangan internasional dalam GATT 1994, maka persaingan akan berjalan semakin keras. Tidak ada satu negarapun yang mampu menutup perekonomiannya dari negara lain. Open sky policy akan menjadi doktrin yang harus diterima setiap negara penandatangan GATT 1994. Dalam situasi ini, perusahaan penerbangan nasional dituntut kemampuannya untuk meningkatkan daya saing sehingga mampu tetap survive dan bahkan terus berkembang (growth). Disini penulis berusaha untuk melihat sejauh mana pengaruh dari pemacu biaya (cost drivers) terhadap aktivitas utama (primary activities) dari organisasi perusahaan penerbangan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda analisa statistik Korelasi-Determinasi dan analisa Hipotesa-T. Keseluruhan proses tersebut dilakukan dengan bantuan software statistik SPSS. melihat tingkat activities yang tions (mencakup biaya awak crew dan Maintenance kelompok biaya Analisa Korelasi-Determinasi digunakan untuk keeratan hubungan diantara variabel primary diteliti, meliputi kegiatan : Flight Operaaspek biaya bahan bakar biaya catering, dan cabin, serta biaya landing dan handling) . Disini ditetapkan pemacu biaya pada setiap dalam aktivitas utama, kemudian dilakukan pengujian statistik untuk melihat keeratan hubungan diantara kelompok biaya tersebut dengan cost drivers-nya. Sementara uji Hipotesa-T digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pemacu biaya terhadap komponen biaya yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk komponen biaya bahan bakar, maka pemacu biaya yang sangat dominan adalah trip-nya. Sementara untuk komponen biaya catering yang berpengaruh adalah jumlah penumpang dan harga rata-rata catering. Untuk komponen biaya awak crew dan cabin, pemacu biaya yang berpengaruh adalah besarnya jam terbang. Pada komponen biaya landing dan handling, maka pemacu biaya yang dominan adalah bobot pesawat terbang. Dan terakhir pada pengujian komponen biaya pemeliharaan (maintenance), maka diketahui pemacu biaya yang utama adalah jumlah jam terbang dari pesawat tersebut. Agar perusahaan dapat menentukan kebijaksanaan yang tepat pada primary activities yang kami teliti, maka perhatian terhadap pengaruh pemacu biaya sangat penting dilakukan. Pemahaman terhadap pemacu biaya ini penting dalam rangka membantu manajemen dalam melakukan analisa rantai nilai (Value Chain Analysis) untuk meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, sehingga mampu berkompetisi dengan para pesaingnya. Dukungan informasi biaya yang akurat adalah senjata yang sangat ampuh untuk mewujudkan keinginan tersebut. |
S18812-Toto Pranoto.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S18812 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | vi, 182 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S18812 | 14-19-098446171 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20184497 |