Pola Struktur Modal dan Tingkat Pengembalian (Dividen) Pada Holding Company : Sebelum dan Sesudah Akuisisi
Muhammad Yunan Helmi;
Mohamad Slamet Wibowo, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995)
|
Pembentukan Holding Company menjadi semarak dengan dikeluarkannya UU No.7/1991, dimana dividen yang diterima perusahaan dari perusahaan lain, tidak dikenakan pajak. Perusahaan konglomerat merubah struktur perusahaannya menjadi holding company. Pendanaan dalam pembentukan struktur holding company yang dilakukan melalui akuisisi, perusahaan mencari berbagai alternatif pendanaan dengan berbagai strategi struktur modal yang optimal. Penulisan ini bertujuan untuk mengamati hasil yang optimal dari berbagai alternatif pendanaan yang dilakukan satu perusahaan publik. Pengamatan dilakukan untuk memberi gambaran kebijakan pendanaan dan hasil yang diperoleh (kinerja) perusahaan terhadap pola pendanaan akuisisi. Pengamatan dilakukan sebelum dan sesudah akuisisi pembentukan holding company, dimana hasil kinerja terlihat pada laporan keuangan tahunan. Metode penulisan adalah metode kepustakaan dan pengolaan data laporan keuangan (1989 - 1993). Laporan keuangan diolah dan beberapa perkiraan direklasifikasi untuk kepentingan pengolaan, analisa dan penyajian laporan keuangan konsolidasi 5 (lima) tahunan. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa bahwa pembentukan hoding company akan memperoleh manfaat diversifikasi resiko usaha. Akuisisi merupakan salah satu strategi pertumbuhan yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan dan ekspasi usaha. Peningkatan harta akan semakin cepat karena penggabungan usaha, sehingga kewajiban membuat laporan keuangan konsolidasi akan menggambarkan pertumbuhan (assets) yang sangat besar. Strategi perusahaan membiayai akuisisi dengan hutang jangka panjang menambah modal disetor membuat tingkat keutungan perlembar saham meningkat. Ini dapat terjadi karena biaya bunga yang ditanggung perusahaan masih dibawah biaya modal secara keseluruhan. Kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan adalah mengutamakan pertumbuhan nilai ekuitas dari laba tak dibagi. Hal ini menyebabkan nilai ekonomis perusahaan terus bertambah. Untuk menyarankan untuk menjaga kinerja, tingkat perusahaan dan nilai ekuitas penerapan harta untuk tanpa dan nilai ekuitas itu penulis pertumbuhan nilai strategi pola struktur modal yang optimal perlu mendapat perhatian khusus dengan memperhitungkan biaya modal dan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan. |
S18852-Muhammad Yunan Helmi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S18852 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 143 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S18852 | 14-24-73740566 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20184551 |