Pada tahun 1931, Pigeaud memeperoleh sebuah naskah yang berisi kitab-kitab primbon, dari Pangeran Suryasurarja di Mangkunagaran, Surakarta. Pada tahun 1931-1932, naskah tersebut diteliti dan dialihaksarakan oleh Mandrasastra dan kawan-kawan di Surakarta. Walaupun naskah babon (FSUI/PR.91) tersebut, kini telah hilang darikoleksi FSUI, namun salinan alih aksaranya masih ada, berciri PR.92 ini. Naskah babon berjumlah 401 halaman, 6 halaman yang tidak ada pada naskah ini (h.230-235) dapat dilihat dalam PR.93c. Selain itu, pada koleksi FSUI dapat dijumpai pula salinan beberapa sub-bagian Primbon Suryasurarjan itu, sebagiab berupa tembusan karbon dari naskah PR.92 ini, dan sebagian lagi berupa tulisan tangan. Lihat PR.93a-f untuk salinan-salinan tersebut. Adapun isi Serat primbon Suryasurarjan terdiri dari pelbagai teks, antara lain menguraikan tentang: katuranggan, petangan, japa mantra, jampi, piwulang bok Lara Sadikem, piwulang Sri Sunan Paku Buwana IV, dan lain-lainnya. Di antara teks yang dihimpun, ada pula yang menguraikan tentang jimat dan rajah, sebagian dilengkapi dengan gambar rajahnya (h.151-229). Sebagian lagi diseling dengan kutipan kalimat dari Al-Quran dengan aksara Arab, misalnya kutipan dari Surat al-Fatihah, sebagian jimat. |