:: Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Catur pandaha I

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah ini merupakan jilid pertama dari lima jilid Serat Catur Pandaha. Namun rangkaian naskah ini tidak merupakan suatu seri yang utuh, karena baik teks awal maupun akhir tidak ada. Menurut keterangan di luar teks, naskah ini disalin oleh Citrasantana (h. i) dan dibeli oleh Pigeaud dari Sinoe pada bulan Juni 1939. Serat Catur Pandaha merupakan roman sejarah bercampur legenda yang menceriterakan empat kerajaan di Jawa Timur, yaitu Kediri, Jenggala, Ngurawan dan Singasari, masing-masing dengan rajanya yang bemama Prabu Lembu Amijaya, Prabu Lembu Amiluhur, Prabu Lembu Amisena dan Mahaprabu Amisani. Adapun Serat Catur Pandaha ini merupakan bagian dari rangkaian karangan Ranggawarsita yang diberi judul Serat Pustakaraja, yang terdiri dari Pustakaraja Purwa, Pustakaraja Madya dan Pustakaraja Wasana (atau Pustaka Puwara). Serat Catur Pandaha ini adalah bagian pertama dari Pustakaraja Wasana, yang meliputj periode 1087-1110 tahun 'suryasangkala' (1120-1144 'candrasangkald'). Untuk mengetahui lebih jauh tentang rangkaian karya besar Ranggawarsita ini dapat dilihat pada deskripsi SMP/MN.49-68, MSB/L.270-282a dan FSUT/CH.34-45; sedangkan untuk mengetahui isinya dapat diperiksa pada Pratelan I: 439-474. Teks Catur Pandaha I ini dimulai dari raja Jenggala, yaitu Lembu Amiluhur sedang menerima utusan dari adiknya, raja Kediri, yang memberitahukan bahwa permaisurinya baru saja melahirkan anak perempuan. Raja Jenggala sangat senang menerima kabar tersebut, dan meminta kepada patih Jayambadra, utusan tadi untuk menyampaikannya kepada adiknya, bahwa ia akan segera ke sana beserta para raja mancanegara. Teks berakhir dengan larinya Prabu Lembu Amisena, raja Ngurawan, karena pemberontakan untuk mengungsi ke negeri Jenggala diantar oleh raja Kediri dan Singasari. Ceritera disambung dengan patih Jaksanagara bertapa di tengah rawa, dan setelah 100 hari ditemui burung dhandhang, disusul bergantian berturut-turut oleh ikan deleg, ikan lele, dan ikan uceng. Kesemuanya memberitahukan dengan bahasa sasmita bahwa manusia di dunia ini ditempati nafsu angkara murka, sedih, kecewa dan lain-lain.

 File Digital: 4

Shelf
 CH.7-NR 371 Catur pandaha jilid I_Part2.pdf :: Unduh
 CH.7-NR 371 Catur pandaha jilid I_Part3.pdf :: Unduh
 CH.7-NR 371 Catur pandaha jilid I_Part4.pdf :: Unduh
 CH.7-NR 371 Catur pandaha jilid I_Part1.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : CH.7-NR 371
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN: []
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi: []
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Jawa; Prosa; ditulis di atas kertas bergaris; Rol 111.01
Deskripsi Fisik: 788 hlm.; 22 baris/hlm.; 20x15,5 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
CH.7-NR 371 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20186602