Serat Asmarasupi
([publisher not identified], [date of publication not identified])
|
Teks ini berkisah tentang petualangan tokoh Raden Abdullah Asmarasupi, putera raja kerajaan Bandaralim. Cerita diawali ketika Raja Bandaralim yang sudah tua, ingin menyerahkan tampuk kekuasan kepada putera sulungnya, Raden Asmarasupi. Namun keinginannya tidak terwujud karena puteranya belum bersedia, bahkan ia meninggalkan kerajaan tanpa sepengetahuan siapa pun. Kepergiannya diikuti oleh abdi setianya, Marbot Sangubrangta. Mulai di sini cerita berkembang. Raden Asmarasupi kemudian menikmati perjalanannya dengan ikut terlibat dalam berbagai kejadian, seperti peperangan, percintaan dengan banyak wanita, berguru pada banyak syeli mengenai Islam maupun kepercayaan kejawen, dan upaya pengislaman orang-orang kafir. Puncak dari petualangannya adalah mengikuti sayembara yang diadakan oleh Raja Ngesam, yakni mendapatkan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Dewi Purbaningsih. Dengan perjuangan yang keras akhirnya Raden Asmarasupi berhasil memenangkan sayembara itu. Sebagai balas budi, Raja Ngesam mempersandingkannya dengan Dewi Purbaningsih yang jelita. Selanjutnya Raden Asmarasupi yang juga bernama Jayengtilam dinobatkan sebagai Raja Ngesam. Versi Serat Asmarasupi FSUI/CS.2 ini tersusun dalam 85 pupuh. Menurut kolofon depan maupun belakang, naskah disalin antara Februari sampai dengan September 1902, oleh Warsawijaya suami-isteri, di tempat yang tidak disebutkan. Maksud Warsawijaya menyalin naskah dinyatakan sebagai berikut: kinarya ngegah nendra, yaitu sebagai salah satu upaya tapabrata. Disebutkan Warsawijaya suami-isteri (sarimbit), mungkin karena yang satu membacakan babon, sedangkan yang satunya sibuk menuliskannya. Pigeaud membeli naskah ini di Yogyakarta pada tanggal 30 Mei 1933. Kemudian pada bulan Desember tahun yang sama, oleh Mandrasastra dibuatkan ikhtisar isi berikut catatan pupuh dan bait dalam sebuah uittreksel yang dapat ditemui pada koleksi FSUI. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) mijil; (4) dhandhanggula; (5) pangkur; (6) sinom; (7) durma; (8) mijil; (9) pangkur; (10) kinanthi; (11) mijil; (12) sinom; (13) dhandhanggula; (14) asmarandana; (15) kinanthi; (16) pangkur; (17) durma; (18) sinom; (19) mijil; (20) kinanthi; (21) asmarandana; (22) dhandhanggula; (23) sinom; (24) pangkur; (25) maskumambang; (26) durma; (27) pucung; (28) maskumambang; (29) asmarandana; (30) dhandhanggula; (31) kinanthi; (32) dhandhanggula; (33) pangkur; (34) dhandhanggula; (35) pangkur; (36) durma; (37) dhandhanggula; (38) girisa; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) pangkur; (42) pucung; (43) durma; (44) pangkur; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) dhandhanggula; (48) kinanthi; (49) sinom; (50) asmarandana; (51) sinom; (52) durma; (53) sinom; (54) dhandhanggula; (55) pangkur; (56) kinanthi; (57) mijil; (58) sinom; (59) dhandhanggula; (60) pangkur; (61) asmarandana; (62) sinom; (63) dhandhanggula; (64) gambuh; (65) durma; (66) dhandhanggula; (67) mijil; (68) megatruh; (69) sinom; (70) dhandhanggula; (71) asmarandana; (72) dhandhanggula; (73) durma; (74) pangkur; (75) durma; (76) dhandhanggula; (77) pangkur; (78) sinom; (79) durma; (80) pangkur; (81) durma; (82) dhandhanggula; (83) durma; (84) pangkur; (85) dhandhanggula. |
CS.2_NR249_Serat_Asmarasupi_Part2.pdf :: Unduh
CS.2_NR249_Serat_Asmarasupi_Part1.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | CS.2-NR 249 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified] |
Sumber Pengatalogan: | |
ISBN: | |
Tipe Konten: | |
Tipe Media: | |
Tipe Carrier: | |
Edisi: | |
Catatan Seri: | |
Catatan Umum: | Aks. Jawa; Macapat; ditulis di atas kertas Eropa; Rol 101.01 |
Deskripsi Fisik: | 393 hlm.; 24 baris/hlm.; 33x20 cm. |
Lembaga Pemilik: | Universitas Indonesia |
Lokasi: | Perpustakaan UI, Lantai 2 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
CS.2-NR 249 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20186908 |