:: Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Cariyos Sik Kong

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah ini memuat teks cerita yang berasal dari Tiongkok, mengisahkan pertikaian antara dua orang yang berseteru, yakni Rajaputra La Ling Ong dan seorang wanita raja dari Ciu Tia bernama Dyah Bu Cik Dyan. Seluruh teks menampilkan peperangan antara keduanya dengan perantaraan senapati dan panglima perangnya. Pertempuran tersebut berakhir setelah Dyah Bu Cik Dyan menderita kekalahan. Menjelang kekalahannya ia bersama-sama dengan salah seorang tumenggungnya bernama Bu Sam Su, berhasil meloloskan diri dari serbuan prajurit Rajaputra La Ling Ong. Di lain pihak kemenangan bagi Rajaputra La Ling Ong membawanya ke tampuk kekuasaan di Tong Tia. Ia kemudian dinobatkan menjadi raja bergelar Maharaja Tiong Cong. Salah seorang senapatinya yang perkasa bernama Sik Kong, putera Dewi Wan Le Wah, bidadari dari kahyangan, diperintahkan membunuh habis seluruh keluarga bermarga Bu, kecuali Dyah Bu Cik Dyan dan Bu Sam Su. Kedua orang tersebut oleh Maharaja Tiong Cong kemudian diberi hak hidup, dijamin keselamatannya, bahkan selanjutnya diaku sebagai kerabat kerajaan. Dyah Bu Cik Dyan diangkat sebagai selir raja yang kedua, sedangkan Bu Sam Su mendapat kehormatan sebagai patih. Namun karena dendam yang besar mengingat kehancuran keluarga Bu, akhirnya mereka dengan dibantu oleh permaisuri yang berkhianat berhasil membunuh sekaligus menggulingkan kekuasaan Raja Tiong Cong. Usaha kudeta tersebut tidak berlangsung lama karena segera dipatahkan oleh Sik Kong. Mereka yang terlibat dalam gerakan kudeta tersebut akhirnya dihukum mati. Sebagai pengganti Maharaja La Ling Ong ditunjuk Prabu Li Tan yang kemudian bergelar Prabu Jiu We Cong. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) durma; (3) megatruh; (4) pangkur; (5) pucung; (6) durma; (7) dhandhanggula; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) pucung; (11) pangkur; (12) durma; (13) megatruh; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) pangkur; (17) asmarandana; (18) pucung; (19) dhandhanggula; (20) durma; (21) maskumambang; (22) pangkur; (23) megatruh; (24) asmarandana; (25) dhandhanggula; (26) pangkur; (27) asmarandana; (28) dhandhanggula; (29) kinanthi; (30) sinom. Cerita-cerita Tionghoa seperti ini banyak ditemui dalam khasanah kesusastraan Jawa dengan materi isi yang beragam. Cerita ini digubah oleh orang-orang keturunan Cina yang telah lama menetap di Jawa. Mereka menuangkan isi cerita-cerita yang berasal dari tanah leluhurnya tersebut, tatkala mereka telah dapat beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan Jawa, khususnya dalam hal ini yang berkenaan dengan kaidah-kaidah bahasa dan sastra. Maka lahirlah cerita-cerita seperti Sam Kok, Tig Jing, dan Sam Pek Eng Tay yang sedemikan terkenal, atau cerita Sik Kong ini. Teks naskah ini telah dibuatkan 'uittrekseV oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1932, dan ringkasan di atas disusun berdasarkan catatan Mandrasastra tersebut. Tidak terdapat keterangan tentang tarikh penyalinan naskah ini, tetapi diperki-rakan sekitar awal abad ke-20. Dari catatan Pigeaud pada h.i dapat diketahui, bahwa naskah ini didapat dari seseorang yang bernama Sujana dan transaksi serah-terimanya berlangsung pada tanggal 6 Desember 1930 di Surakarta.

 File Digital: 1

Shelf
 CT.4_NR144_Cariyos_Sik_Kong.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : CT.4-NR 144
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Jawa; Macapat; ditulis di atas kertas Eropa; Rol 181.02
Deskripsi Fisik: 166 hlm.; 20 baris/hlm.; 33,5x21 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
CT.4-NR 144 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20187131