:: Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Lampahan topeng waja lan gamparan prunggu

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah ini ditulis dalam bentuk prosa, dan terdiri dari 3 cerita, yaitu: 1. Topeng waja lan gamparan prunggu; 2. Setija angsal pusaka topeng prunggu; 3. Bukbis ngagem topeng waja mripat suryakanta. Berikut ringkasan masing-masing teks tersebut: 1. Topeng Waja lan Gamparan Prunggu: Cerita diawali dengan kedatangan Patih Wajapeksa di kahyangan yang meminta Bale Mercukunda. Permintaannya ditolak para dewa, akibatnya terjadi peperangan dengan Dewa Brahma. Dewa Brahma kalah, sehingga Wajapeksa berhasil menduduki Gunung Suralaya. Batara Narada minta bantuan Wejasena dan Permadi untuk mengusir Prabu Jatisura dan Patih Wajapeksa. Namun mereka pun tidak mampu menghadapi Wajapeksa. Kisah dilanjutkan dengan kedatangan Prabu Trembuku ke pertapaan Begawan Abiyasa, untuk meminta petunjuk perihal tembuni yang keluar bersama dengan bayi yang dikandung Dewi Arimbi (istri Wejasena), sebab ternyata tembuni tersebut tidak dapat diputuskan. Begawan Abiyasa mohon petunjuk Tuhan, tiba-tiba ada rangka konta jatuh bersamaan dengan putusnya tembuni yang kemudian menjadi anak. Setelah pisah, timbul gamparan prunggu dan topeng waja. Kedua anak Dewi Arimbi tersebut diberi nama Gatotkaca (dari tembuni) dan Bambang Madu Sagara. Gatotkaca kemudian diajukan ke medan pertempuran melawan Prabu Jatisura dan Wajapeksa. Setelah berhasil dikalahkan, Prabu Jatisura menitis ke tubuh Gatotkaca, sedangkan Wajapeksa di bahu kiri dan kanannya. 2. Setija Angsal Pusaka Topeng Prunggu: Prabu Bomantara dari kerajaan Surateleng berniat merebut kerajaan Dwarawati. R. Samba dan Sentyaki berusaha mempertahankannya dengan terlebih dahulu menggempur kerajaan Surateleng. Sementara itu, Prabu Mukasura dari kerajaan Simbar Manyura hendak menyerang Kahyangan karena lamarannya kepada Dewi Mustikawati ditolak. Dewa Indra meminta bantuan Bambang Setija. Setelah berhasil mengalahkan Prabu Mukasura berkat pusaka Topeng Prunggu dan Suryakanta, dia kemudian dinikahkan dengan Dewi Mustikawati. Bambang Setija berniat menghadap ayahandanya, namun ternyata Prabu Kresna belum bersedia mengakui dirinya sebagai anaknya sebelum berhasil mengalahkan Prabu Bomantara. Kisah berakhir dengan penobatan Bambang Setija menjadi raja di Traju Tresna dan bergelar Prabu Boma Nrakasura, dengan patihnya Pancatnyana. 3. Raden Bukbis Ngagem Topeng Waja Mripat Suryakanta: Raden Bukbis datang ke Alengka untuk menemui ayahandanya. Sebelum diakui sebagai anaknya, Rahwana menyuruh dia membunuh Rama dan Laksmana terlebih dahulu. Berbekal pusaka Topeng Waja dan Suryakanta, Raden Bukbis pergi menghadapi Rama dan Laksmana, namun akhirnya mati di tangan Anoman yang menghadapinya dengan pusaka Kaca Paesan, pemberian Batara Narada. Kedua pusakanya turut hancur dan akan muncul lagi kelak pada jaman Uttarakandha, dengan Gatotkaca sebagai pemiliknya (lihat cerita Topeng Waja lan Gamparan Prunggu). Naskah merupakan salinan alihaksara ketik dari FSUI/WY.71, 60, dan 62. Penyalinan dikerjakan oleh staf Pigeaud pada bulan Mei dan Juni 1932 di Yogyakarta, sebanyak empat eksemplar. FSUI kini menyimpan dua di antaranya, yaitu B 34.01a (dimikrofilm) dan B 34.01b. Naskah induk diperoleh Pigeaud dari seorang dalang di Godeyan, Yogyakarta, atas bantuan Ir. Moens. Naskah salinan ini rupanya telah dibuatkan ringkasannya, lihat FSUI/WY.76. Keterangan penyalinan tidak diketahui, namun pada h.95 dijumpai nama Cermapawira, kemungkinan beliau ini sebagai penulis teks asli (dalang Godeyan tsb.). Keterangan referensi, lihat MSB/W.57.

 File Digital: 1

Shelf
 WY.70_B34.01a_Lampahan_topeng_waja_lan_gamparan_Prunggu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : WY.70-B 34.01a
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Latin; Prosa; ditulis di atas kertas HVS; Rol 212.09
Deskripsi Fisik: 132 hlm.; 33 baris/hlm.; 34,4x21,9 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
WY.70-B 34.01a TERSEDIA
WY.70-B 34.01a TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20187588