Skripsi ini menjelaskan tentang kegiatan mendongeng yang dilakukan di Daerah- daerah pasca bencana yang bertujuan untuk memulihkan trauma yang terjadi pada anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode Life History bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dan teknik mendongeng yang digunakan, mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemukan dalam kegiatan mendongeng.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi dan teknik yang digunakan dalam kegiatan mendongeng ini meliputi strategi dalam pemilihan cerita, penggunaan alat peraga dan melakukan aktivitas roleplay setelah mendongeng, serta melakukan pendekatan intensif kepada anak. Teknik mendongeng dan read aloud dilakukan bergantian disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang di lapangan. Kendala berupa minimnya waktu yang tersedia untuk berada di lokasi bencana dan terjadinya berita simpang siur yang ada di lokasi bencana dapat dengan mudah teratasi dengan cara melakukan sosialisasi kegiatan ini kepada masyarakat sebelum hari pelaksanaan, melakukan pendekatan-pendekatan personal dan mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam kegiatan pemulihan trauma yang diselenggarakan serta membuat catatan-catatan kecil tentang proses, tanggapan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap harinya yang berguna sebagai bahan pembelajaran untuk masyarakat ketika pendogeng sudah kembali ke tempat asalnya. This thesis explains about the storytelling activities done in post-disaster areas that seek to heal the trauma suffered by children. This research uses Life History method that seeks to identify the storytelling strategies and techniques used and to identify constraints faced in storytelling activities.The result of this research states that the strategies and techniques used in the storytelling activities include role-play activities after storytelling and intensive approach to children. Storytelling and Read Aloud techniques are used alternately in accordance with situations and conditions in the field. The constraints, include lack of time available to be on the post-disaster areas and news of the maze on the areas, can be faced easily by socializing these activities to the community before the day, doing personal approaches, inviting the community to get involved in the trauma recovery activities, and making small notes about the process, responses, and evaluations of the daily activities that are useful as learning materials for the community when storytellers have returned. |