ABSTRAK The Malacca Strait is one of the world’s busiest international shipping route withincrease of shipping annually due to the strategic location of the strait, going it highcommercial value. The strait’s morfology, bathimetry and tidal conditions are very complex,so that make navigation a very difficult task and contributes to accidents leading to collision,grounding or sinking of ships and increased risk of marine pollution (tanker accidents).Currently a Traffic Separation Scheme (TSS) system has been built to improve the safety ofnavigation, especially to prevend accidents between ships. This effort however is still far fromenough due to the complex characteristics of the straits. Marine Electronic Highway (MEH) isone of the concept to minimize an accident in the Malacca strait. MEH is a renewal marineinformation system for safety navigation and environmental protection. This system candisplay real time information required, especially tidal information to the real time depth at theposition of the ship in the Malacca Strait, Tidal information is one of the most importantvariable for the safety of navigation of draft ships, because through it, mariners could conductanalysis, predictions and determine of the actual depth. Using today’s advance technology, atelemetry system is use with a technology based on satellite as a transmission medium tosend real time tidal data from tidal station to data centre in Batam. Hence, the actual depth ofthe Malacca Strait on a certain location and time could be distributed and receive by marinersin a relatively short time to support the planning of the ships sailing and giving guidelines tomariners on depth required. Admiralty method is use to analyze the tidal data and determinethe tidal harmonic constants to predict the tide in which compare with tidal observed data.Beside that, Formzahl Ratio is use to determine the tidal characteristics at the surroundingtidal stations. So far, four tidal stations selected for the MEH project, these tidal locations arePulau Jemur, Tanjung Medang, Tanjung Balai Karimun and Tanjung Sengkuang.ABSTRACT Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran internasional terpadat yangmengalami peningkatan frekuensi pelayaran internasional setiap tahun dikarenakan selat inisangat strategis dan memiliki nilai komersial tinggi. Kondisi morfologi, batimetri dan pasangsurut (pasut) yang sangat kompleks menyulitkan kegiatan navigasi dan menyebabkanterjadinya kecelakaan kapal terutama tabrakan, kandas dan tenggelam serta meningkatkanresiko terjadinya pencemaran lingkungan akibat kecelakaan kapal tanker. Saat ini telahdibangun Trafic Separation Scheme (TSS) untuk meningkatkan keselamatan navigasiterutama mengurangi terjadinya tabrakan antar kapal.Tetapi usaha tersebut dirasakan belummaksimal mengingat kompleksnya karakteristik selat ini. Marine Electronic Highway (MEH)merupakan suatu konsep untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan di Selat Malaka. MEHadalah suatu konsep sistem pembaharuan informasi kelautan untuk keselamatan pelayaranserta perlindungan lingkungan laut. Sistem ini mampu menampilkan informasi real timemengenai perairan Selat Malaka yang diinginkan seperti pasut. Pasut merupakan salah satuhal yang sangat diperlukan guna keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal berdraft besar,karena dengan data pasut real time dapat dilakukan analisis, prediksi dan penentuankedalaman aktual untuk keperluan keselamatan navigasi. Dengan memanfaatkan kemajuanteknologi, digunakan sistem telemetri dengan medium transmisi berbasis satelit untukmelakukan pengiriman data dari stasiun pasut terpilih ke data center di Batam, sehinggainformasi kedalaman aktual di perairan Selat Malaka pada lokasi dan saat tertentu dapatdidistribusikan dan diterima oleh para pelaut dalam waktu yang relatif singkat gunamendukung keselamatan navigasi seperti merencanakan lintasan kapal dan memberikanpetujuk bagi para pelaut untuk mengetahui ambang batas aman perairan yang akan dilalui.Metode Admiralty digunakan untuk analisis data pasut dan menentukan konstanta harmonikpasut untuk prediksi pasut dan dibandingkan dengan data pasut observasi. Selain itu,Formzahl ratio digunakan untuk menentukan tipe pasut disekitar lokasi stasiun pasut. Saatini, telah dipilih 4 lokasi stasiun pasut untuk proyek MEH, yaitu Pulau Jemur, TanjungMedang, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Sengkuang. |