ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan metodedepurasi guna menurunkan (mereduksi) kandungan logam berat Hg, Pb, Cd,& Cu pada kerang hijau (Perna viridis) hasil budidaya di perairan TelukJakarta, dari bulan Juli sampai September 2006. Penelitian inimenggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan 2 kelompok(lokasi) 4 perlakuan : A0 (kontrol), A1 (pemanasan 70 100o C), A2 (airmengalir selama 24 jam) , dan A3 (EDTA, 10 ppm) dan tiga ulangan.Analisis kandungan logam berat menggunakan metode AAS, data dianalisisdengan Anova dilanjutkan uji Duncan dan Dunnett. Hasil penelitianmenunjukkan kandungan logam berat terendah pada perlakuan A2 (airmengalir). Pengaruh lokasi tidak berbeda nyata (P> 0,05) antara Cilincingdan Kamal Muara. Pengaruh perlakuan depurasi menunjukkan hasil yangberbeda nyata (P< 0,05) terhadap penurunan kandungan logam berat. Ujilanjut Dunnet menunjukkan perlakuan A1 dan A2 berbeda nyata (P< 0,05)dengan kontrol, sedang perlakuan A3 (EDTA) tidak berbeda nyata (P> 0,05)dengan kontrol. Hasil rerata kandungan logam berat pada kerang hijauuntuk perlakuan A0 (kontrol) Hg = 0.09 ppm, Pb = 5,98 ppm, Cd = 0,48 ppmdan Cu = 6,55 ppm. Perlakuan A1(pemanasan) Hg = 0,045 ppm, Pb = 4,05ppm, Cd =0,35 ppm, Cu = 5,35 ppm. Perlakuan A2 (air mengalir) Hg = 0,035ppm, Pb = 2,98 ppm, Cd = 0,245 ppm, dan Cu = 5,04 ppm, dan perlakuanA3 (EDTA) Hg = 0,05 ppm, Pb = 5, 31 ppm, Cd = 0,40 ppm, dan Cu = 5,45ppm. Tingginya kadar logam berat pada kerang hijau khususnya Pb sudahmelebihi ambang batas baku mutu kekerangan dalam Keputusan MeteriKelautan dan Perikanan (Kepmen No.KEP.17/MEN/2004), hal ini didugakarena akumulasi limbah logam berat yang berasal dari berbagai industri danlimbah domestik yang mengalir ke perairan Teluk Jakarta sehingga keranghijau tidak aman untuk dikonsumsi. |