Dalam pekmjaan prciyek konstruksi diperlukan suatu perencanaan yang matang. Perencanaan trsebut mencakup beberapa bagian seperti persiapan, pengorganisasian dan pengendalian lingkup, waktu, Serta biaya suatu proyek dan sangat berperan sebagai pondasi dari estimasi proyek.Direktorat Jenderal Cipta~ Karya Departemen Pekcrjaan Umum mengeluarkan sualu pedoman dasar melakukan perhitungan _biaya konstruksi secara umum yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk menclapatkan proyek dalam tender atau dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi khusuanya bangunan bertingkat di atas 2 lantai. Keunggulan dan kelemahan atau tingkat keakuratan pedornan ini harus diketahui agar dapat diaplikasikan pada proyek-proyek konstruksi sehingga tingkat keberhasilan dalam mendapatkan proyek itu sendiri maupun pada pelaksanaannya nanLi.Peznelitian ini dilakukan dengan suatu analisa perbandingan antara pedoman dasar tersbut dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibual pada lahap definisi/impIementasi pada suatu pembangunan bangunan bertingkat di atas 2 lantai_sekaligus berusaha membuktikan tingkt keakumtan dari pedoman terscbut terhadap data RAB. Adapun data RAB tersebut diambil dari beberapa proyek bangunan bertingkat sejenis ruko dan sekolah dari harga satuan pekexjaan finishing, yaitu pasangan bata, pelesteran, acian, dan psangan keramik.Dari hasil analisa diperoleh bahwa rasio dari data Rcncana Anggaran Biaya suatu proyek konstruksi bangunan bedingkat di atas 2 lantai lebih rendah dari rasio pedoman dasar yang ditetapkan Cipta Karya tersebut, dan tingkat akurasi data RAB lebilm besar/akurat dari pedomandasar Cipta Karya tersebuL. |