Manajemen Konstruksi (MK) adalah suatu metode untuk mengelola proyek, dimana tahapan-tahapan dalam proses pembangunan yaitu ; tahapan pengembangan konsep (concept development phase), tahapan perencanaan (design phase), tahap pelelangan (tender phase), tahap pelaksanaan (construction phase), dan tahap pemeliharaan dan operasional (maintenance and operational phase) diperlukan sebagai satu sistem yang menyeluruh dan terpadu (integrated), dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya, mutu, dan waktu. Peran Manajemen Konstruksi dalam menjalankan suatu kegiatan pekerjaan atau proyek meliputi pengendalian waktu, biaya, administrasi dalam pencapaian fisik mulai dari tahap persiapan atau perencanaan sampai pengoperasian dan pemeliharaan proyek.Secara historis, biaya kapital, jadwal, utilitas mendapatkan perhatian yang lebihselama tahap perencanaan dan pelaksanaan. Dalam banyak kasus, sedikit perhatian yangdiberikan pada untuk karakteristik desain jangka panjang seperti kemudahan pemeliharaan.kepercayaan, kemudahan pengoperasian dan faktor-faktor manusia seperti kemudahandalam menjalankan fungsi pemeliharaan. Karena biaya efektif sebenarnya dari keseluruhan proyek adalah dayaguna dan biayasepanjang usianya, biaya pemeliharaan adalah sebagian besar dari biaya operasi total dariseluruh fasilitas yang dibangun.Penelitian ini difokuskan pada perencanaan anggaran operasional dan pemeliharaangedung pada gedung perkantoran menara sudirman dijakarta selatan sebagai studi kasus.Pada penelitian ini akan menganaIisa data - data yang tersedia mengenai fasilitas -fasilitas, peralatan - peralatan dan komponen - komponen gedung lainnya yang berpengaruhpada biaya pemeliharaan dan operasional gedung.Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menyajikan suatu metode perencanaananggaran operasional dan pemeliharaan gedung yang optimal, baik dari segi waktu, mutu danbiaya operasional dan pemeliharaan gedung. |