Menghitung koefisien infiltrasi pada beberapa bagian wilayah kota (BWK) Depok : studi kasus pada BWK Beji, Pancoran Mas, Sawangan, Bojongsari, Rangkapan Jaya dan Cinere = Determine the coeficient of infiltration in some part of city (BWK) of Depok : study case at BWK Beji, Pancoran Mas, Sawangan, Bojongsari, Rangkapan Jaya and Cinere
Timotius Jonas;
Toha Saleh, supervisor; Erly Bahsan, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006)
|
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup pesat di kota Depok menyebabkan adanya tekanan penduduk terhadap pemenuhan kebutuhan lahan perumahan, industri, perdagangan, jasa, rekreasi maupun kegiatan lain yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan. Perubahan tata guna lahan ini akan mempengaruhi proses daur hidrologi yang terjadi khususnya proses peresapan air kedalam tanah (infiltrasi). Dengan menggunakan metode Rasional yang membutuhkan data komposisi tataguna lahan di tiap Bagian Wilayah Kota (BWK) yang ditinjau maka dapat diketahui besar dari air hujan yang melimpas dan menjadi infiltrasi, sehingga dapat ditentukan koefisien infiltrasi yang menggambarkan peresapan air hujan di masing-masing Bagian Wilayah Kota (BWK) yang ditinjau. Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian Bagian Wilayah Kota (BWK) Depok yaitu BWK Beji, BWK Pancoran Mas dan BWK Cinere sudah mencapai koefisien limpasan dan infiltrasi yang harus diwaspadai. Oleh karena itu perlu adanya suatu tindak lanjut dari Pemerintah Daerah Depok dan masyarakat setempat untuk menjaga ruang terbuka hijau yang ada dan mencegah perubahan tata guna lahan yang tidak bijaksana yang tanpa disertai penanganan tindakan konservasi yang dapat menyebabkan terjadinya kelebihan air (banjir) pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau. The development and rapidly growing population in the city of Depok have cause preasure for the people to fulfile their needs of housing, industrial, trade, service, recreation and other activity that can change the use of the land. This changes can affect the hydrology cycle especially infiltration. With using Rational method that needs data of land management in each BWK of Depok, the rainfall that becomes run off and infiltration can be determined. So it could also determine the coeficient of infiltration that could describe the rainfall penetration into land at each BWK of Depok. The result shows that some BWK of Depok that is BWK Beji, Cinere, Pancoran Mas have already reach a run off and infiltration coeficient that should be cautious. Because of it, there should be an action from the regional government of Depok and participation from the people living in Depok to save the open green area that still exist and to stop land management that is not wise that could make changes to the use of land, to prevent flood at rainy season and dry at summer in the future. |
S35258-Timotius Jonas.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S35258 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiv, 67 hlm.il.30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S35258 | 14-21-03019267 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20239698 |