Kota Depok sebagai kota satelit dari ibukota Jakarta, sekarang ini sudah harus menanggung beban atau ekses dari pertumbuhan pembangunan yang dilakukannya. Permasalahan terletak pada berubahnya tataguna lahan kota Depok yang pada awalnya merupakan daerah pertanian menjadi pemukiman dan tempat-tempat komersial. Selain itu terdapat juga saluran irigasi yang dialih fungsikan menjadi saluran drainase tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi pada wilayah cakupannya. Sehingga pada saat musim hujan tiba, masalah klasik yang selalu terjadi adalah banjir/genangan yang terjadi dibeberapa tempat dikota Depok. Untuk itu diperlukan pemodelan mengenai sistem Drainase Kota Depok, dan pemodelan ini dilakukan dengan program komputer TR-20 untuk mengetahui debit limpasan yang terjadi. Untuk mengurangi serta meminimalisasi debit limpasan yang terjadi dikota Depok, diberikan pula alternatif penyelesaian. Alternatif yang diberikan berupa penataan ulang tataguna lahan, penataan kembali situ-situ. Dengan dilakukannya pemodelan ini diharapkan perencanaan sistem drainase kota Depok akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Depok as town of satellite from the capital city of Jakarta, this time has to guarantee burden or excess from the growth of development which is conducted. The problem is in the change of the landuse of Depok which initially represent area of agriculture become cmmecial place and settlement. Beside that there is also an irrigation channel that displaced function become drainage system without consider the impact that happen in the coverage region. So in the rain season, classic problem that always happened is floods problem/pond that happened in some place in Depok. Because of that modeling about drainage system of depok town is a needed, and this modeling done by TR-20 to get a run-off debit in Depok. To prevent and minimize run-off debit in Depok City, some alternatife are given to solve that problem. Alternative that givens are rearrangement of landuse system, rearrangement of retention area. Hopefully drainage system in Depok will be better in a future. |