Pengujian secara eksperimen unjuk kerja dehumidifier dengan koil pendingin
Nobertus V.R.A.N.;
Muhammad Idrus Alhamid, supervisor
([Publisher not identified]
, 1997)
|
ABSTRAK Penurunan kadar kelembaban dan temperatur dalam teknik pengkondisianUdara (air conditioning) sangat penting untuk menciptakan udara nyaman (humanComfort) bagi manusia dan mendukung proses industri. Oleh sebab itu dibuatmodel dehumidiiier dengan koil pendingin yaitu unit pengkondisi udara yangberiimgsi mengurangi kadar kelembaban dan temperatur untuk mengetahui prosesPenurunan kelembaban, unjuk kerja model, dan perbandingan antara teori denganaktual proses penurunan kelembaban dan temperatur.Pada model dehumidifier tenjadi proses penurunan kelembaban dantemperatur yang terjadi jika temperatur rata-rata permukaan koil pendingin(Appm-atus Dew Point) lebih rendah dari temperatur udara masuk. TerjadiPerpindahan kalor laten dan kalor sensibel dari udara ke koil pendingin danPerubahan uap air dari udara menjadi air, sehingga jumlah kandungan uap air diudara berkurang. Juga terjadi proses pemanasan ulang untuk menaikkan temperaturudara dingin pada perbandingan kelembaban konstan dan penurunan kelembabanrelatif (Relative Humidiiy), dengan kondenser sebagai pemanas. Pada kedua prosesdiatas ada udara yang di bypass sehingga mempengaruhi besar efisiensi koil.Dengan mengambil data temperatur bola kering dan temperatur bola basahdilakukan perhitungan-perhitungan dengan diagram psikrometrik. Hasil perhitunganmenunjukkan unjuk kerja yang kecil, karena etisiensi koil rendah akibat banyakudara yang di bypass. Berarti konstruksi peralatan berpengaruh terhadap unjukkerja. Juga kecepatan aliran udara dan kuantitas udara masuk mempengaruhibanyaknya uap air yang dipindahkan dari udara.Unjuk kerja model ditunjukkan dengan besar jumlah kalor yang dipindahkanDada penumnan kelembaban dan ternperatur yaitu 8,586 kW pada keoepatan udararendah dan 10,153 kW pada kecepatan udara tinggi, dengan eiisiensi koil masing-masing 0,343 clan 0,533 pada kecepatan udara rendah dan tinggi. Texjadipenyimpangan antara kondisi aktual dengan teori, dimana pada proses pemanasanulang yang seeara teori terjadi pada perbandingan kelernbaban konstan, kondisiaktual justru mengalami penambahan kalor total masing-masing sebesar 6,925 kWdan 8,207 kW pada kecepatan udara rendah dan tinggi, serta terjadi penambahanmassa uap air. |
S36594-Nobertus V.R.A.N.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S36594 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 59 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S36594 | 14-19-655412330 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20240724 |