Konsep dan penggunaan dari evaporative cooling telah dikena! sejak lama. Metoda pendinginan ini efislen dalam penggunaan energi, efektif da!am biaya dan ramah lingkungan. Direct evaporative cooling merupakan proses pertukaran kalor secara adiabalis. Udara yang dialirkan melalui air yang akan diuapkan memberikan kalornya dan air menyerap ka1or ini &ebagai kalor penguapan. Oalam pengujian ini akan dilakukan pengujian unjuk kerja dengan menggunakan crossflow evaporative cooler FA3-85.060.060·111AO. Data-data berupa temperatur bola kering (dry bulb temperature) dan temperatur bola basah (wot bulb temparature) pada sisimasuk udara Juar, slsiudara masuk pada wet pad, sisi udara keluardry pad dan temperatur air diukur dengan menggunakan tennokopel dan data acquisition HP3497A. Variasi Kondisi dalam penguj!an adalah temperatur air normal, temperatur air dingin dan temperatur air panas. Pada kondisi temperatur air normal (± 24° C) dihasilkan penurunan temperatur bola kering udara rata rata konstan dan rata-rata penambahan kandungan uap air dalam udara adalah 2 g uap air/kg udara kerfng. Pada kondisi ini direct evaporative cooler menunjukkan fungsi sebagai pendingin(cooler) dengan efektivitas rata-rata sebesar 98,15%. Pada kondisi temperatur air dingin (kurang dari 20°C) dlhasilkan penurunan temperatur bola kering rata rata basah rata rata 2.5°C dan penurunan nilai rasio kelembaban rata rata. 28°C dan penurunan nilai rasio kelembaban rata-rata 2 gr air/kg dry air. Pada kondisi ini direct epavorative cooler menunjukkan fungsi sebagai pendingin (cooler) dan pengeringan dengan efektivitas rata-rata sebesar 50,46%. |