Perkembangan teknologi telekomunikasi nirkabel sedemikian pesatnya di duniaini sehingga lebih mendorong hingga kepada masa dimana pertukaran data sertainformasi-pun dapat dilakukan secara bergerak mendukung mobilitas masyarakat yangsemakin tinggi. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan hal tersebut mendorongbermigrasinya sistem telekomunikasi nirkabel generasi ke-2 saat ini untuk menuju padagenerasi 3 (3G).Jalur migrasi tersebut tergantung pada asal sistem 2G-nya, dimana pada GSMjalur migrasinya adalah melalui GPRS kemudian menuju pada EDGE dan UMTS adalah jalur utama migrasi ke 3G, sedangkan EDGE dapat dipandang sebagaijalur alternatif`maupun komplementernya.lmplementasi EDGE pada intinya berupa pengenalan teknik modulasi 8PSKuntuk menggantikan GMSK pada GSM/GPRS. Dengan 8PSK ini untuk laju simbolyang sama dengan GSM/GPRS, sistem EDGE dapat mengirimkan laju data 3 kali lipatakibat dari digunakannya tiga bit per simbol dalam 8PSK. Proses implementasi inidilakukan dengan mengganti transceiver unit pada BTS, sebuah solusi yang mudahuntuk peningkatan demikian signifikan. Selain itu EDGE juga memberikan beberapaspesifikasi teknis baru dalam penanganan paket serta link controlling yangimplementasinya dilakukan dengan meng-upgrade protokol jaringannya.Meningkatnya kinerja serta performa sistem GSM/GPRS dalam EDGEmenyebabkan operator dapat memberikan layanan yang lebih kaya sesuai denganlayanan berkelas 3G. Implementasi EDGE yang mudah dan cepat menyebabkan EDGEdapat menjadi solusi alternatif 3G yang menguntungkan, selain juga sebagai solusikomplementer peluas cakupan 3G dimana pada perkembangan fase keduanya EDGEakan memiliki radio access network (GERAN) setara dengan pada UMTS (UTRAN)dan akan membentuk suatu harmonisasi ini jaringan. |