Teknik pengendalian posisi guna meningkatkan kelurusan plastik ekstrusi dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dulu perilaku yang timbul pada tahapan produksi. Setelah mendapatkan besaran-besaran yang 'mempengaruhi sifat sistem maka dibuatkan sistem kontrol yang mampu untuk menyesuaikan diri dengan tahapan proses pembuatan plastik ekstrusi. Sistem kontrol yang dibuat dalam Tugas Akhir ini merupakan sistem kontrol konvensional yang terdiri dari fiber sensor dan sensor controller merupakan bagian utama di dalam mengatasi masalah yang sering timbul selama ini. Sebagai actuator dipakai motor 3 phase 380 V, 50 Hz /950 rpm/ Y dan dihasilkan elemen akhir adalah sekrup yang akan berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan cooling stand (bak pendingin). Oleh karena kelengkungan dapat dijumpai ke atas ataupun ke bawah, maka dipakai 2 buah sensor. Gabungan kedua sensor merupakan elemen nonlinier. Hasil penerapan teknik ini berguna untuk mengatasi masalah kelengkungan produk yang diaplikasikan secara real time dalam perbaikan kelurusan produk yang dihasilkan. |