:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Studi pengaruh pemanfaatan arang sebagai filler terhadap karakteristik pelapis organik berbasis aspal pada kendaraan bermotor

Beni Wijaya; Johny Wahyuadi Soedarsono, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Komposisi bahan anti karat penelapis organik) yang biasa digunakan sebagai pelapis pada kendaraan bertnotor adalah aspal/bitumen sebagai basis, tail: sebagai filler dan toluene sebagai pelarutnya. Namun dengan komposisi tersebut masih ditemukan keimrangan-kekurangan, yaitu masih terdapatnya pin hole pada saat pemanasan pada suhu 150° C selama 15 menit (kalau pada aplikasi, hal ini adalah tahapan pengecatan oven kendaraan bermotor) dan juga biaya produksi yang masih cukup tinggi.
Untuk menanggulangi hai tersebut, maka dimanfaatkanlah arang sebagai filler pengganti talk karena arang (karbon) memitiki ketahanan terhadap temperatur dan reaksi kimia yang tinggi, selain itu arang harganya juga sangat murah dan mudah diperoleh di pasaran. Namun perlu juga dilihat pengaruh arang terhadap karakteristik bahan anti karat (oelapis organik) yang iainrgya seperti pengaruhnya terhadap ketahanan korosi, abrasi dan daya lekat/adhesive agar didapatkan hast! yang optimal. Dalam penelitian ini digunakan produk pembanding yaitu stahl kate produk yang lama dengan komposisi 100 gr bitumen dan 150 gr talk) dan dunlop produk import.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada komposisi yang sama dengan stahl kote, yaitu 100 gram bitumen dan 78 gram arang (komposisi E), memiliki kekurangan dan kelebihan pada karakteristiknya. Misainya saja, pada komposisi E memiliki nilai ketahanan abrasi yang baik, yaitu 9,500 liter/mils namun pada stahl kate 3,333 liter/mils. Pin hole juga tidak terjadi pada saat pemanasan pada komposisi E. Tapi di lain sisi, komposisi E ini memiliki ketahanan abrasi (nilai korsi) dan daya Iekat yang kurang baik. Nilai korosi pada komposisi E adalah 4, 3, 2 (setelah diekspos selama 48, 96 dan /44 jam), sementara pada stahl kote adalah 6, 5, 4 (seteiah diekspos selama 48, 96 dan 144 jam). Daya lekat pada komposisi E adalah 88 % (daerah yang tidak terlepas), sementara pada stahl kote 100 % (daerah yang tidak terlepas). Semakin banyak arang yang digunakan maka ketahanan korosi dan daya lekatnya cenderung semakin menurun namun berlainan halnya dengan sifat ketahanan terhadap abrasinya yang semakin meningkat.

 File Digital: 1

Shelf
 S41974-Beni Wijaya.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S41974
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 42 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S41974 14-22-30089170 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20244935