Studi pengaruh konsentrasi inhibitor natrium nitrit (25 L/m3, 35 L/m3, 45 L/m3) terhadap rapat arus korosi baja tulangan dalam selimut beton di lingkungan laut buatan (NaCl 35 gpl) dengan metoda tahanan polarisasi linier
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003)
|
Beton memberikan perlindungan terhadap baja tulamgan dengan membentuk lapisan pasif pada permukaan baja. Lapisan pasif dapat terbentuk dalam selimut beton pada pH lingkungan yang basa sekitar 12,5-13,8. Korosi baja tukmgm1 dalam beton disebabkan oleh dua hal utama yaitu: korosi lokal yang disebabkan oleh penetrasi ion klorida hingga mencapai permukaan baja tulangan, dan korosi merata yang diakibatkan oleh reaksi beton dengan karbon dioksida di udara. Penggunaan inhibitor natrium nitrit sebagai salah satu proses pengon alan proses korosi beton bertulang berclujuan untuk menghasi/kan lapisan protektif yang stabil pada permukaan baja tulangan dan mampu menahan serangan dan penetrasi ion klorida. Untuk mempelajari penganruh yang diberikan inhibitor natrium nitrit terhadap prose krosi pada baja tulangan dalam beton digunakan metoda tahanan polarisasi linier. Selain itu pengaruhnya terhadap sifat fisik beton dilakukan melalui biji kekuatan beton.Pengukuran dengan metoda tahanan polarisasi linier dilakukan setiap minggu selama tujuh minggu setelah beton direndam kedalam air laut 35 gpl, yaitu minggu ke-3 dan 4 (setelah pengecoran beton atau selama proses curing), dan minggu ke-5 hingga ke-9(1 hingga 5 minggu setelah proses curing). Pengukuran diiakukan ferhadap betron dengan variabel konsenlrasi inhibitor nalrium nitrir sebesar 25 L/m3, 35 L/m3, 45 L/m3, yaitu dengan mem berikan overpotensial DC ±60 mV dengan scan raie 6 mV/menit.Pengolahan terhadap data hasil pengukuran mendapatkan nilai tahanan polarisasi dan rapat arus korosi, menghasilkan grafik perubahan nilai potensial dan rapat uruskorosi per variabel pada setiap minggunya. Melalui penelitian ini ditermukan suatukecenderungan bahwa penambahan inhibitor sejumlah 45 L/m3 mampu menghasilkan nilai potensial korosi relotif Iebih positif (-327 mV sampai -383 mV) dan rapat arus korosi yang relalif paling rendah (0, 069 - 0,117 /μA/cm2). Selain itu melalui uii kegiatan beton, tercatat bahwa dengan meningkatkan penambahon jumlah inhibitor natrium nitrif akan semakin menurunkan kekuatan beton hingga mencapai 256 Kg/cm2 untuk penarnbahan inhibitor natrium nitrit 45 L/m3 , dari kekuatan awal 400 Kg/cm2 pada belon tanpa penambahan inhibitor nairium nitrit. |
S41290-Andy Prasetio Wibowo.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S41290 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xii, 82 hlm. ; ill. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S41290 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20245372 |