Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 42 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S41293 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20245422
 Abstrak
Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang tidak dapat diperberbaharui Iagi. Beberapa upaya telah dilakukan daiam rangka penghematan Upaya yang lengah dikembangkan adalah penghematan bahan bakar dengan teknik magnetisasi. Teknik ini telah lama dan berkembang kali pertama unruk water treatment yang kemudian dikembangkan untuk efisiensi pembakaran.

Perkembangan teknik ini terus diikuti dengan penelitian untuk mengungkap rahasia magnetisasi ini. Telah banyak pro dan /kontra dalam hal ini. Penelilian yang berhubungan dengan magnerisasi bahan bakar umumnya memakai pendekaran dari efék gas buang yang dihasilkan. Akan tetapi penélitian tentang pengaruh magnetisasi terhadap karakteristik bahan bakar masih jarang dilemui.

Obyek dari penelitian ini adalah bahan bakar berupa kerosin atau minyak tanah dan memakai sistem dipol untuk memagnetisasi. Kerosin digunakan sebagai obyek penelitian karena bahan bakar ini Iebih stabil dibandingkan bensin.

Sistem dipol menjadi pilihan karena lelah lebih dahulu dikembangkan 0leh para peneliti dan mudah dalam pemasangannya serta ada asumsi tidak terdapat perbedaan antara kulub utara dan selatan.

Pengujian gas kromafograji dan infra red menunjukan belum terjadi perubahan komposisi dan struktur kimia molekul penyusun /rerosfn dikarenakan energi yang diberikan tidak terlalu besar unmk memecah ikatan intra molekular

Dari hasil penelitian yang didapat beberapa perubahan karakreristik. Viskositas mengalami kecenderungan penurunan sebesar 1,278 hingga 1,256 cSr sedankan indeks reaksi mempunyai kecenderungan peningkatan sebesar 1.4485 hingga 1,449I. Kedua perubahan tersebut memperkuat indikasi terjadinya fenomena declustering dan perubahan tingkat kepolaran dari molekul-molekul penyusun kerosin