Permasalahan yang paling sering timbul pada peralatan yang digunakan pada proses operasi minyak bumi adalah adanya proses korosi. Padahal peralatan-peralatan industri tersebut diharapkan untuk dapat bekerja optimal secara kontinu dengan umur pakai yang panjang. Hal ini menyebabkan pencegahan dan penanggulangan korosi menjadi esensial dikarenakan dampak yang ditikbulkan korosi yang sangat besar. Perhitungan prediksi umur pakai dari suatu peralatan juga diperlukan untuk dapat memperlihatkan waktu perbaikan ataapun penggantian dari peralatan.Dalam penelitian ini digunakan metode Electrical Resistance (ER) Method untak melakukan pengakuran laju korosi yang didukung oleh pengakaran ketebalan aktual atap tanki dengan mengganakan Ultrasonic Thickness Meter, sebagai data pembanding dari nilai laju korosi dari probe ER. Selain Iaju korosi, jaga dilakukan pendeteksian agen-agen pengkorosi yang terdapat dalam ruang antar minyak mentah dan atap seperti H2S. Pada skala Iaboratorium dilakukan pemeriksaan produk korosi dengan metode difraksi sinar x. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai laju korosi pada atap tanki dengan menggunakan metode Electrical Resistance Probe Sebesar 0.191 mm/yr, dan dart hasil perhitungan data ketebalan aktual atap tanki diperoleh laju korosi sebesar 0.18377 mm/yr. Dari hasil deteksi gas didapat kandungan Hidrogen Sulfida (H2S) dan oksigen (O2) yang dominan. |