Fenomena mimpi itu begitu melekatnya dalam hidup manusia, sehingga manusia berusaha membuat mimpi menjadi sesuatu yang kelima panca indera ini dapat rasakan, menjadi sesuatu yang dapat dilihat, dicium, didengar dan disentuh. Salah satu bentuk usaha manusia yaitu melalui seni. Seni adalah penggambaran jiwa sang seniman. Apa yang seniman rasakan, akan ia keluarkan melalui seni walau penerjamahannya dapat berbeda. Ketika seniman merasakan begitu lekatnya mimpi dan betapa mimpi itu mempengaruhi kehidupannya, Ia akan mencoba mencurahkan mimpi itu kedalam bentuk seni. Salah satu jenis seni yang dihasilkan dan suatu konsep mimpi adalah Surealisme. Penggambaran mimpi dalam seni sering dalam bentuk yang sebenarnya adalah suatu bentuk nyata dan ada dalam keseharian kita, namun selalu penampakannya selalu terasa janggal sehingga terasa bentuk tersebul tidak nyata. Lalu apa hubungannya dengan Arsitektur? Manusia hidup didalam seni dan seni itu berdiri sebagai bentuk dan ruang. Arsilek adalah seniman, dan bentuk dan ruang adalah seni yang ia rancang. Lalu timbulah pertanyaan ini: mimpi dan arsitektur. |