:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Ruang publik dalam urban neighbourhood. (Studi kasus: kawasan Kelapa Gading Permai) = Public space in urban neighborhood. (Case study on Kelapa Gading Permai)

Edwin Halim Adiputro; Evawani Ellisa, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Jakarta yang semakin padat baik dikarenakan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan dengan keterbatasan lahan yang ada memaksa warga Jakarta untuk mencari daerah baru untuk dijadikan tempat tinggal. Warga Jakarta mulai keluar dari daerah-daerah yang sejak lama dianggap ideal sebagai kawasan hunian seperti Bintaro, Pondok Indah dan sebagainya. Namun petumbuhan penduduk Jakarta telah memicu pengembang untuk membangun di daerah-daerah yang semula dihindari. Seperti daerah yang sejak dulu dianggap sebagai daerah terbuang atau daerah dengan potensi terbatas sehingga dianggap daerah kelas bawah. Salah satu contohnya adalah Kelapa Gading sebuah kota baru yang berumur 30 tahun. Dalam 30 tahun, daerah Kelapa Gading berubah dari daerah rawa-rawa menjadi sebuah kota baru yang sangat padat. Bagaimanapun padatnya, kelapa gading tetap perlu menyediakan ruang publik sebgai sebuah tempat bersosialisasi antar warga. Apakah Kelapa Gading sudah menyediakan ruang publik yang cukup bagi warga yang tinggal disana. Terlebih lagi, warga kelapa gading terdiri dari berbagai macam kelas. Dari kelas menengah sampai kelas atas. Terdapat cluster-cluster tersendiri yang memperjelas kelas-kelas tersebut. Begitu juga dari segi usia, apakah tersedia tempat-tempat "e;hang out"e; yang ideal bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula. Bagaimana pengembang bisa membuat ruang publik yang bersifat menjual. Sehingga penghuni yang terdiri dari berbagai kelas tersebut dapat mengikuti rancangan dari pengembang. Dan apakah ruang-ruang tersebut dapat digunakan dengan baik atau hanya sebagai pemanis belaka.

Jakarta is getting crowded which means that there are more people needs home. It became the trigger for many developers to develop new area in Jakarta to be the new housing area. One of the most successful areas is Kelapa Gading Permai which located in north Jakarta. Former Kelapa Gading was swamp area but today Kelapa Gading is an urban neighborhood which lived by people from all around Indonesia. Kelapa Gading's development was started in 1976 by Summarecon Agung who has transformed Kelapa Gading into a luxurious housing area. Just like the others, it is necessary for Kelapa Gading to have a public space as an outdoor social activities area. But the matter is whether the area has been used properly or it just a symbol of wealthy people and decorative element. An ideal public space must have the sense of public ness for whole people who live nearby. Is the area provided in Kelapa Gading already enough for the inhabitants? Moreover, it comes from different class of citizens, from middle to upper (high) class, from children, teenager, adult and elderly. How the developer make that place commercially so that the inhabitants which came from different class can follow the design.

 File Digital: 1

Shelf
 S48564-Edwin Halim Adiputro.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : S48564
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 87 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S48564 14-22-46334390 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20245989