:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Arsitektur kemanusiaan (Pendekatan efektif: Upaya meningkatkan keterlibatan para pelaku arsitektur di bidang kemanusiaan)

Fajar Firmansyah; Gunawan Tjahjono, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Pengalaman berharga selama di Aceh, terlibat dalam proses rekonstruksi Aceh kembali paskah Tsunami 2004 menggerakkan saya untuk mengangkat topik ini dalam penulisan skripsi akhir. Bergabung di bawah panji Barefoot Architects yang dipelopori oleh Bapak Antonio Ismail dan disalurkan ke dalam United Nation Habitat memberi kesempatan kepada saya dan teman-teman lainnya untuk belajar, mengamati dan terlibat langsung di dalam kegiatan-kegiatan arsitektur kemanusiaan. Kesempatan berinteraksi dengan sukarelawan dan banyak organisasi arsitek kemanusiaan lain membuat kami mengenal dan semakin mengenal apa itu arsitek kemanusiaan. Sebelum ke Aceh, saya sudah pernah mendengar tentang sebutan arsitek kemanusiaan. Namun itu hanya sekedar mendengar dan tahu di luar. Suatu hari ketika saya dan teman-teman sempat berbicara tentang hal ini, ternyata pengetahuan kami sebelumnya sama. Tahu tapi tidak tahu. Tahu tapi tidak mengenal. Pengalaman di Acehlah yang membuat kami jadi mengenal apa itu arsitek kemanusiaan dan mengetahui lebih jelas kegiatan ? kegiatan yang bisa dilakukan mereka atas nama kemanusiaan. Tahu tapi tidak tahu, apakah ini akan selalu menjadi batas pengetahuan sebagian besar pelaku arsitektur lainnya ? Pendekatan efektif seperti apa yang bisa dilakukan oleh para arsitek kemanusiaan untuk lebih memperkenalkan diri di antara pelaku arsitektur lainnya.

Valuable experience being in Aceh, involved in reconstruction process post Tsunami disaster 2004, motivated me to choose this topic for final year dissertation. Becoming part of Barefoot Architects which founded by Bapak Antonio Ismail and being ??channel?? to United Nation Habitat gave me many chances to learn, to view and to involve personally in humanitarian architecture acts. Daily Interaction with other volunteer expanded my knowledge about what is that called Humanitarian Architecture and Architects. Before I was in Aceh, I probably have heard about the Humanitarian Architects. However, this just simply knowing the name and not exactly having the knowledge of what Humanitarian Architects are. One day in Aceh, when I and some friends had conversation about this, it made me realize that most of us did have the same "surface knowledge", know without knowledge. Experienced Aceh open our eyes and in result we do recognize and have better knowledge of what is that called Humanitarian Architect. Know without knowledge, is this will always be barrier to architects in general? What kind of effective approach that "existing" Humanitarian Architect should do in order to being recognize by other architectural practices ?

 File Digital: 1

Shelf
 S48371-Fajar Firmansyah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S48371
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xii, 67 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S48371 14-22-19694902 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20246007