Penelitian adsorpsi amonia fasa cair pada kolom adsorpsi unggun tetap zeolit dilakukan deugan menggunakan adsorben zeolit alam Lampung jenis Klinoptilolit yang mengalami perlakuan pemanasan pada 150º C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan adsorpsi amonia oleh zeolit alam Lampung berbentuk granular dengan melihat pengaruh waktu adsorpsi, ukuran butiran zeolit, perbandingan berat unggun terhadap laju alir (W/F), pengaruh regenerasi serta jatuh tekanan (pressure drop) yang ditimbulkan. Adsorpsi amonia dilakukan dengan menggunakan partikel zeolit berukuran 20-10 mesh dan 10-8 mesh serta laju alir fluida sebesar 0,3 ml/detik. Konsentrasi amonia yang digunakan sekitar 1 gr/L dengan kondisi operasi adsorpsi pada suhu dan tekanan ruang. Konsentrasi amonia keluaran reaktor dianalisa dengan metode distilasi-titrasi, sedangkan zeolitaya dikarakterisasi dengan metode spektroskopi sinar tampak. Dari hasil penelitian didapatkan untuk proses adsorpsi selama 240 menit, ukuran partikel 20-10 mesh memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih baik dibandingkan dengan 10-8 mesh. Untuk W/F 1347 g.detik/mL, 20-10 mesh, waktu pencapaian melampaui baku mutu berlangsung selama 50 menit dengan kapasitas adsorpsi sebesar 0,2902 meqNH3/grZAL dengan breakpoint sekitar menit ke-60. Sedangkan W/F 1347 g.detik/mL, 10-8 mesh, waktu pencapaian sekitar 10 menit dengan kapasitas adsorpsi sebesar 0,2198 meqNH3/gZAL. Regenerasi kimiawi dengan larutan NaCl 5 g/L dapat meningkatkan umur pakai adsorben ZAL, tetapi terjadi penurunan kemampuan adsorpsi tahap 2 dan 3 terhadap tahap I. Untuk ZAL 10-8 mesh dengan W/F1397 g.dtk/mL (tinggi 22 cm) perbandingannya 87,00% dan 74,81%. Pada pengukuran jauh tekanan, perbedaan ukuran partikel tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Jatuh tekanan hasil pengukuran pada kolom adsorpsi untuk tinggi unggun 22 cm dengan ukuran partikel 20-10 mesh dan 10-8 mesh adalah sekitar 2548 N/m². |