Limbah fotografi mengandung perak dalam jumlah besar, yaitu 3000 - 8000ppm. Bila perak dari limbah ini dapat dipisahkan, didapat dua keuntungansekaligus: mengurangi limbah dan bila diolah lebih lanjut akan didapat perak dalambentuk mumi. Ekstraksi cair-cair (solvent extraction) dapat diterapkan dalammengolah perak dari limbah fotografi. Metode ini merupakan metode pemisahanberdasarkan perbedaan koefisen distribusi suatu zat yang berada dalam 2 larutanberbeda. Larutan Ekstraktan yang dipakai adalah senyawa Dithizone yangdilarutkan dalam Chloroform. Larutan ini nantinya membenluk senyawa chelatelogam dengan perak yang akan mengurangi kadar perak dalam limbah fotografi.Penelitian memperhatikan 3 variabel yang berkorelasi dengan persentaseekstraksi, yailu molaritas ekstraktan, waktu dan pH. Dalam penelitian, terlihatbahwa waktu, molaritas ekstraktan dan pH merupakan variabel yang rnempengaruhipersentase ekstraksi. Secara umum proses ekstraksi semakin baik bila konsentrasilarutan ekstraktan dan waktu meningkat serta dalam kondisi pH saat perak hampirterhidrolisis.Bisa disimpulkan dari penelitian, ekstraksi yang didapat dari penelitiandapat mencapai lebih dari 90%. Titik optimal ekstraksi dicapai pada saat 0,08 Mlarutan ekstraktan mengekstrak Iimbah dalam waktu 2 jam dan kondisi pH 9 denganpersentase ekstraksi sebesar 99,7%. Dari sini terlihat bahwa metode ekstraksimerupakan metode yang tepat untuk pengolahan Iimbah fotografi. Namundibutuhkan langkah selanjutnya, yaitu mendapatkan perak murni dari larutan yangtelah dipisahkan dari proses ekstraksi. |