Proses pembakaran dan pembentukan klinker (bahan setengah jadi darisemen), merupakan tahapan proses yang sangat vital pada pabrik semen. Salahsatu faktor yang menyebabkan kiln tidak beroperasi adalah kerusakan bata tahanapi/refractory yang melapisi shell kiln bagian dalam. Bata tahan api ini berfungsiuntuk melindungi shell kiln dari kerusakan akibat proses dan temperatur yang tinggi.Ketebalan bata tahan api tidak dapat diprediksi dari periode pada waktubala dipasang, tetapi tergantung dari kondisi operasi, kualitas klinker dan kondisikiln. Akibat hal ini sering terjadi kiln harus berhenti karena hot spot (shell kilnmerah membara), padahal baru dilakukan pergantian bata tahan api. Hal ini dapatterjadi bila kesalahan dalam instalasi ataupun karena kerusakan bata tidak dapatdiamati sehingga tebal bata tahan api semakin berkurang. Perhitungan dilakukanberdasarkan data-data yang diambil dari lapangan unluk memprediksi tebal batatahan api pada saat kiln beroperasi sehingga pergantian bata tahan api dapatdirencanakan dengan balk.Dari hasil perhitungan diperoleh ketebalan bata tahan api, kapan waktupergantian dan berapa banyaknya bata tahan api yang dibutuhkan, yaitu : padameter 1 sampai meter ke 46 rata-rata sebesar 6 cm, meter 46 sampai meter ke 57sebesar 14 cm dan meter 58 sampai meter ke 84 sebesar 17 cm. Total kebutuhanbata tahan api sebesar 92122 buah. Dan waktu pergantiannya pada tanggal 5November 2001, 5 Agustus 2002 dan 29 juni 2003. |