:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perolehan kembali logam tembaga dari limbah copper bath dengan metode electrowinning

(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Industri pelapisan logam (electroplating) melupakan salah satu jenis industri
yang menghasilkan limbah B3. Volume limbah yang dihasilkan pada proses
pelapisan logam tidak besar tetapi konsentrasinya sangat pekat, sehingga berbahaya
jika dibuang langsung ke lingkungan. Salah satu sumber limbah pada industri
pelapisan logam adalah sisa larutan dari bak rendaman (Bath) logam pelapis yang
sudah habis masa pakainya. Larutan dalam bak rendaman tersebut meskipun sudah
tidak dapat dipergunakan, tetapi tidak dapat dibuang Iangsung ke lingkungan karena
masih mengandung logam berat dan senyawa kimia beracun dalam konsentrasi
tinggi. Berdasarkan pemikiran di atas maka dirasa perlu dilakukan penanganan
limbah electroplating sebagai salah satu upaya penanggulangan pencemaran
lingkungan
Salah satu alternatif penanganan limbah larutan rendaman adalah dengan
memperoleh kembali logam pelapis yang kadarnya masih cukup tinggi dengan
metode electrawinning. Metode electrowinning bertujuan untuk mendapatkan
logam dari larutan ruah yang kaya akan ion logam secara elektrolisa. Larutan ruah
adalah limbah Copper Bath yang masih kaya akan kandung logam tembaga. Hasil
yang didapat dari proses electrowinning berbentuk serbuk logam tembaga.
Beberapa variabel yang berpengaruh pada proses electrowinning diantaranya adalah
rapat arus, lama waktu, besar tegangan, ion logam pengotor besi, dan pH limbah.
Hasil karakterisasi yang dilakukan terhadap limbah Copper Bath
menunjukkan bahwa limbah terdiri dari beberapa logam berat dengan kandungan
terbesar adalah tembaga, yaitu sebesar 66.250 ppm dan kandungan besi sebesar
9750 ppm. Limbah bersifat asam kuat karena kandungan sulfat yang cukup besar
dengan nilai pH 1,1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses electrowinning
dapat memperoleh kembali (recovery) sejumlah logam tembaga sampai 13% dari
keseluruhan kandungan tembaga di dalam limbah.
Peningkatan tegangan dalam kisaran 3,5 V - 7 V cenderung meningkatkan
jumlah tembaga yang terdeposisi dan efisiensi arus meskipun perubahannya tidak
signifikan. Konsumsi energi meningkat seiring peningkatan tegangan, sebaliknya
kemurnian tembaga menurun. Variabel tegangan yang menghasilkan jumlah
tembaga terdeposisi terbesar, efisiensi arus tertinggi dan konsumsi enengi terbesar
adalah pada 6 Volt. Tegangan yang menghasilkan konsumsi energi terkecil dan
kemurnian tertinggi adalah 3,5 Volt
Peningkatan waktu electrowinning pada rentang 10-60 menit meningkatkan
jumlah tembaga yang terdeposisi maupun kemurniannya dengan nilai maksimum
dicapai pada waktu 60 menit. Peningkatan waktu memperbesar efisiensi arus dan
mencapai titik maksimum pada waktu 30 menit, pada titik ini konsumsi energi
mencapai nilai terendah.
Pada rentang rapat arus 240 A/m2-360 A/m2, peningkatan rapat arus sampai
ke nilai terbesar, 360 A/m2, menghasilkan jumlah tembaga terdeposisi dan efisiensi
arus tertinggi serta konsumsi energi terendah. Sedangkan untuk tingkat kemurnian
tembaga tertinggi dicapai pada rapat arus terendah 240 A/m2.
Ion besi merupakan ion pengotor yang dapat mengganggu proses
electrowinning. Penghilangan ion pengotor besi (Fe3+, Fe2+) melalui proses
pengendapan pada nilai pH 3,5 dan pH 5 menghasilkan endapan coklat dan hijau.
Penghilangan ion pengotor besi cenderung meningkatkan jumlah tembaga yang
terdeposisi dan tingkat efisiensi arus, serta menurunkan konsumsi energi. nilai
tertinggi dicapai pada proses pengendapan dengan pH 3,5. Kemurnian tembaga
cenderung menurun dengan adanya proses penghilangan ion pengotor besi.
Peningkatan pH larutan limbah menjadi 3,5 dan 5 cenderung menghasilkan
dua jenis tembaga yang terdeposisi yaitu endapan yang berwarna hijau dan
berwama coklat dengan perkiraan senyawa yang terbentuk diantaranya adalah
CuFeS2, CuS, FeS (warna coklat) dan Cu4S04(OH)6 (warna hijau). Peningkatan pH
larutan limbah sampai pada nilai 3,5 cenderung meningkatkan jumlah tembaga yang
terdeposisi dan tingkat efisiensi arus. Nilai tertinggi dicapai pada rapat arus 360
A/m2, tegangan 6 Volt, dan lama waktu 30 menit dan akan menghasilkan konsumsi
energi terendah. Tingkat kemurnian logam tembaga tertinggi dihasilkan pada serbuk
coklat pada rapat arus 330 A/m2, tegangan 6 Volt, dan waktu 30 menit.
Konsentrasi minimum logam tembaga dalam limbah yang masih
memungkinkan proses electrowinning dilakukan secara efektif adalah 742 ppm.

 File Digital: 1

Shelf
 Grace Maria N Ti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S49306
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xviii, 90 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S49306 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20247195