Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu altematif masyarakat untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahap awal, pembentukan UKM ini memerlukan sejumlah dana untuk membeli kebutuhan. Selain modal sendiri, UKM juga memerlukan pinjaman dari pihak ekstemal jika modalnya tidak mencukupi kebutuhan. Ada beberapa lembaga yang memberikan bantuan pinjaman ke UKM tersebut. Salah satunya adalah PERTAMINA (Persero); BUMN yang mempunyai divisi PKBL dengan fungsi utamanya memberikan bantuan ke UKM. Namun, sejak tahun 1993 s.d 2005, tingkat pengembalian pinjamannya rendah. Sehingga diperlukan analisis resiko untuk mengantisipasi hal tersebut. Sebagai tahap awal analisis resiko, dilakukan proses identifikasi resiko dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh resiko terbesar dalam pelaksanaan penyaluran dan kolektibilitas pinjaman. Selanjutnya, dilakukan analisis resiko dengan teknik Simulasi Monte Carlo. Teknik ini menggunakan input resiko yang didapat dari AHP, sebagai variabel bilangan randomnya. Lalu dibuat skenario-skenario keadaan untuk melihat seberapa besar pengaruh bilangan random tersebut terhadap hasil akhir. Tujuan akhir penelitian ini adalah mendapatkan proyeksi saldo akhir, nilai efektivitas penyaluran dana dan tingkat kolektibilitas penyaluran pinjaman. Small and middle-sized businesses, or as termed in Indonesia, UKM, is one of the society's alternative to obtain employment. Initially, an establishment of UKM requires an amount of funds to purchase requirements. In addition to private capital, UKM also need loans from external resources, if the private capital does not cover all of the requirements. There are several establishments which provide loans to UKM. One of these establishments is PERTAMINA (Persero), a state enterprise (BUMN) which owns a PKBL division with a main function of providing financial aid to UKM. However, since 1993-2005, the rate of unperformanced loans has increased. Due to this fact, a risk analysis is needed in order to anticipate these unperformanced loans. As the first step of risk analysis, a risk identification process using Analytical Hierarchy Process (AHP) is performed in order to obtain the highest risk in the implementation of the allocation and collecting of loans. Then, a risk analysis using Monte Carlo Simulation is conducted. This technique employs the risk inputs from AHP as the random number variables. Afterwards, scenarios are made in order to observe how the random numbers affect the final results. The final aim of this research is to attain a projection of the final balance, the fund allocation effectiveness rate, and the perfoming loans rate. |