Analisis skenario pengambilan bulk elpiji pada SPPBE dengan pendekatan simulasi = Scenario analysis with simulation approach in bulk elpiji retrieval at SPPBE Z
Adela Putri Rizkia;
Armand Omar Moeis, supervisor
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007)
|
Elpiji merupakan salah satu jenis energi yang digunakan masyarakat Indonesia. Pertamina merupakan pemain tunggal dalam bisnis ini. Dalam menjalankan bisnisnya Pertamina menjalankan indirect marketing dengan melibatkan SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) dan agen Elpiji. Pola distribusi Elpiji di Indonesia menjadikan Pertamina sebagai pemegang kuasa penuh dalam distribusi Elpiji. Konsumen membeli Elpiji dari agen yang telah mendapatkan Elpiji dari SPPBE yang ditunjuk Pertamina. Sebelum pengambilan Elpiji oleh agen, agen diharuskan terlebih dahulu membayar Elpiji yang akan diambil di SPPBE yang telah mengambil bulk elpji dari Pertamina. SPPBEini akan diberikan ongkos pengangkutan dan pengisian Elpiji. Ongkos pengisian dihitung berdasarkan jumlah bulk Elpiji yang diangkut sedangkan ongkos pengangkutan dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh dari Pertamina ke SPPBE. Kedua ongkos ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang dimiliki oleh SPPBE. SPPBE Z sebagai perusahaan baru yang akan memulai usahanya ingin mengetahui bagaimanakah SPPBE ini akan beroperasi, khususnya dalam kegiatan pengambilan bulk Elpiji yang sepenuhnya diatur oleh Pertamina. Walaupun kegiatan ini tidak dapat dikontrol oleh SPPBE, namun kegiatan ini harus dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi SPPBE. Hal-hal yang dapat berpengaruh pada keuntungan SPPBE dalam kegiatan ini adalah penggunaan resource dalam pengambilan bulk Elpiji, yaitu meliputi penentuan jumlah storage tank, transport tank, pengemudi beserta kondektur transport tank. Penentuan penggunaan reource ini tentulah bukan persoalan yang mudah. Pihak SPPBE harus memperhatikan skenario-skenario yang mungkin dijalankan dalam kegiatan ini.Salah satu skenario yang perlu dipertimbangkan adalah program pemerintah pengalihan minyak tanah ke tabung Elpiji 3 Kg. Program ini mengakibatkan meningkatnya pengambilan bulk Elpiji di Pertamina sebanyak dua kali lipat dibanding dengan sebelumya. Terdapat berbagai kemungkinan yang diambil Pertamina untuk menghadapi program ini. Apa sajakah kemungkinan tersebut dan bagaimanakah SPPBE Z dalam menghadapinya? Penelitian dengan pendekatan simulasi ini akan menjawabnya. Model hasil penilitian ini akan dijalankan pada berbagai macam kemungkinan yang akan dilakukan Pertamina. Kemudian akan dihasilkan penggunaan resource yang akan menghasilkan biaya rendah dalam menghadapi berbagai skenario yang dilakukan Pertamina. Elpiji is a mean of energy commonly used by Indonesian customer. In Indonesia Pertamina serves as a single provider in Elpiji business sector. Pertamina runs its business by implementing indirect marketing along with SPPBE (Bulk Elpiji Transport and Filling Station) and Elpiji agents. Elpiji distribution pattern in Indonesia allows Pertamina to be the highest authority holder for Elpiji distribution. End customers get their Elpiji from agents that obtain it from Pertamina's authorized and appointed bulk Elpiji filling and transport station or SPPBE. Agents ought to fulfill payment for their orders before they retrieve their ordered Elpiji from the SPPBE, which has previously obtained the bulk Elpiji from Pertamina. This SPPBE will then be paid with Elpiji transport and filling cost by the Agent. The filling cost is charged based on the number of transported Elpiji while the transport cost is charged based on the distance between Pertamina and the SPPBE. Both of these expenses are the components of the SPPBE's income. SPPBE Z as a newly found company that wants to find out a best operating way, specifically in bulk Elpiji retrieval activity that is fully regulated by Pertamina. In spite of this regulation constrain, the Company has to find a way to maximize its profit in such business condition. The use of resource in obtaining bulk Elpiji can highly affect the Company's profit. The resource itself includes a number of storage tanks, transport tanks, and tank drivers along with his assistant. The resource usage decision is not an easy task to do because the SPPBE has to consider possible scenarios prior to this business process.One of the scenario worth to be considered is the government's program of replacing kerosene with Elpiji in 3 Kg gas cylinders. This program had caused an increase in bulk Elpiji demand for as many as twice as before. There are other possibilities in how Pertamina might respond to this program. These possibilities are covered in this research. This research will try to find out solutions about how the Company should act in these different possibilities. Findings of this research will be based on the analysis of a number of possible scenarios that are modeled and simulated. Finally the research will came out with the resource usage that will bring out the lowest cost in different Pertamina scenarios. |
S50257-Adela Putri Rizkia.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S50257 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xix, 132 hlm.; ill.; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S50257 | 14-22-28625699 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20248022 |