Krisi moneter yang melanda negara kita Indonesia pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan terjadinya depresiasi nilai rupiah terhadap US $, yang menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi para pelaku ekonomi di berbagai sektor. Hal ini ditandai dengan naiknya harga faktor produksi yang mengakibatkan bahan baku industri menjadi lebih mahal. Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami akibat melemahnya nilai tukar rupiah ini tak terkecuali sektor pertanian. Pada sektor pertanian, khususnya peternakan, kondisi tersebut telah mengakibatkan harga pakan ternak menjadi sangat mahal karena komponen bahan baku impornya naik sejalan dengan naiknya harga dolar amerika. Keadaan ini telah menyebabkan banyak produsen pakan ternak mengurangi jumlah produksinya. Disisi lain, menurunnya daya beli masyarakat juga mendorong terjadinya banyak pengusaha yang gulung tikar. Akibat selanjutnya, masyarakat akan mengurangi konsumsi potein hewani. Keadaan ini tentu saja sangat tidak menguntungkan secara nasional, karena saat ini selain berupaya mengatasi krisis, bangsa Indonesia juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era globalisasi. Dengan melihat hal-hal tersebut maka didirikanlah CV. SEP dimana CV. SEP ini merupakan pabik pakan ternak yang menggunakan bahan baku 100% asli Indonesia serta mesin pengolahan hasil rancangan sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi yang akan membuat harga jual produk pakan ternaknya menjadi lebih murah. Saat ini CV. SEP, yang tergolong masih baru, akan mengembangkan usahanya dengan membangun pabrik di daerah Jakarta, untuk itu diperlukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah rencana tersebut layak untuk dilaksanakan. Oleh karena itu tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat apakah pendirian pabrik pakan ternak di daerah Jakarta tersebut layak dari beberapa aspek atau tidak. Data-data yang dikumpulkan berasal dari CV. SEP yang sebelumnya telah didirikan di daerah Yogyakarta. Data-data tersebut tidak jauh berbeda sebab merupakan kebijakan perusahaan untuk melakukan politik waralaba dalam pengelolaan usahanya. Selain itu dilakukan pencarian data-data tambahan yang bersifat mendukung data-data primer yang telah ada. |