Brunei Darussalam banyak dikenal karena kekayaannya, dan kekayaannya itu diperoleh dari basil tambang minyak, dan sedikit penduduk. Jarang sekali Brunei dikenali dari tinggalan masa lalunya, malah mungkin tidak tahu menahu tinggalan yang menjadi hiasan, dan kebanggaan, yang terpajang pada kedua sisi sepanjang alur sungai Brunei dari Bukit Berambang dan Perbukitan Subuk. Tinggalan itu menjadi saksi bisu sepanjang masa yang dilaluinya. Nama-nama kotanya, meinggalkan kaca cerminan dari budaya yang mengiringi, balk dari melayu, maupun dari Negeri-Negeri yang terkait dengan masa lalu Brunei Darussalam. Mereka dating dari Negeri leluhur Cina, Persia, Thaif Saudi Arabia, atau negeri Jiran Johor di Malaysia dan Minangkabau di Andalas Indonesia. Dengan kedua negeri V. terakhir Brunei mengambil pusaka ""Nekara"" yang dijadikan asal-usul dari Pusaka Negeri (Batu Tarsilah) Hasil penelitian yang berjudul Batu-Batu Nisan Brunei Darussalam : Kajian bentuk dan Efigrafi ini dapat disimpulkan bahwa Brunei Darussalam banyak terkait dengan latar sejarahnya, bail: secara tekstual maupun kontekstual dari teks-teks pada bentuk batu-batu nisan, maupun inskripsi yang ditemukan tertera pada batu-batu nisannya. Hal itu terjadi dangat relevan, bila disbanding dnegan data yang terkandung pada Batu tarsilah, sebagai data awal (primer) yang ada. Kajian pada Batu-Batu Nisan di Brunei dikaji dari bentuk dan dari data efigrafi yang terukir di dalamnya. Batu-Batu Nisan di Brunei Darussalam Brunei Darussalam is famous of its wealth especially comes from oil mining, while its population is less dense. Brunei is rarely known if its inheritance, even none knows that it becomes decoration, and proudness, along the river of Brunei River from Hill Berambang and Ilill Subuk. The inheritance has becomes silent witness along the time it passes. The city names their cultures come from Malay and other country, Persia, Thaif Saudi Arabia, or Johor Jiran state in Malaysia and Minangkabau in Andalas Indoensia. From the last two countries, Brunei took pusaka ""Nekara"" which was used as the origin of Pusaka Negeri (Batu Tarsialah) The result of research of gravestones on Brunei Darussalam : An Analysis on The structure and Epigraphy concludes that Brunei Darussalam is much related to its, historical background, both textually or contextually from the tex on gravestones structure and inscription written on the gravestones. Compared with data in Batu Tarsilah, this is very relevant for existing primary data. Study on gravestones in Brunei Darussalam was accomplished by analyzing the structure and epigraphical data carved on them. Gravestones in Brunei Darussalam show various structures, witch can be classified into seven tipology based on four basic structures, those are square, pentagon, rectangular, and round base like bludgeon, and three of the six basic analysis of Hasan Muarif Ambary (1984), and Othman Yatim (1988) were applied |