Gambaran kepuasan terhadap tempat tinggal pada penghuni Rumah Susun (Studi deskriptif pada Kepala Keluarga di Rumah Susun X)
Menik Idayu Ambarsari;
Sarlito Wirawan Sarwono, supervisor; M. Ramdhan, supervisor
([Publisher not identified]
, 1997)
|
ABSTRAK Efisiensi penggunaan lahan yang serba terbatas di perkotaan mendorongtimbulnya kebijakan membangun sistem hunian ke atas. Pembangunan rumahsusun murah dipandang sebagai pemecahan masalah perumahan yang tepat untukJakarta, khususnya untuk masyarakat kelompok ekonomi menengah-bawah.Banyak muncul pro dan kontra sehubungan dengan pembangunan rumahsusun. Ada pendapat bahwa sehubungan dengan karakteristik fisik bangunan,pembangunan tempat tinggal secara vertikal kurang mendukung hubungan sosialpenghuninya maupun aktivitas keluarga yang biasa dilakukan, menciptakan suasanatidak akrab dan individualistis dan sebagainya.Di Indonesia, kehadiran rumah susun sebagai pemukiman baru menuntutadanya sejumlah perubahan sosial budaya dari penghuninya. Perubahan pola hiduptidak begitu saja tercipta, karena sebagaimana diketahui sebagian besar masyarakatkita masih terbiasa tinggal di rumah-rumah horisontal (rumah datar). Jadi, merekaharus melakukan adaptasi dengan lingkungan baru mereka.Masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan tinggal di rumah susunbila tidak segera diatasi akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan atauketidaknyamanan bagi penghuninya, yang selanjutnya menyebabkan ketidakpuasanterhadap tempat tinggalnya. Keadaan ini dapat membuat orang menjadi enggantinggal di rumah susun. Oleh sebab itu, dalam pembangunan rumah susun perlu diperhatikan kepuasan warga penghuni rumah susun, agar orang senang tinggal dirumah susun dan rumah susun menjadi lebih memasyarakat.Kepuasan terhadap tempat tinggal dipengaruhi oleh adanya defisit normatifyang muncul sebagaj akibat adanya kesenjangan/perbedaan antara kondisi aktual(kenyataan) dari tempat tinggal dengan norma yang berlaku mengenai tempattinggal (kondisi yang dianggap ideal). Sehubungan dengan faktor demografi dansosial ekonomi keluarga sebagai penghuni rumah susun, ada dugaan terdapat variasipsikologis dalam toleransi atau persepsi terhadap adanya defisit yang akanmenghasilkan variasi pada kepuasan terhadap tempat tinggal. Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dari penelitian ini adalahbagaimana gambaran kepuasan terhadap tempat tinggal pada penghuni rumahsusun?Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebihmendalam mengenai kepuasan terhadap tempat tinggal, khususnya rumah susunsebagai tempat tinggal dan memberikan gambaran mengenai kepuasan terhadaptempat tinggal dari para penghuni rumah susun.Penelitian ini merupakan penelitian awal yang menggunakan disainpenelitian survai deskriptif dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampelpenelitian ini adalah keluarga penghuni rumah susun dengan kepala keluargasebagai unit analisanya. Penelitian ini mengambil lokasi di sebuah rumah susun diJakarta, dengan 70 orang responden yang diambil dengan teknik purposivesampling.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara umum penghuni rumah susunX merasa puas dengan tempat tinggalnya. Masing-masing aspek, yaitu aspek tipestruktur, space/ruang, kualitas tempat tinggal dan lingkungan tempat tinggalmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan penghuni rumah susun.Secara umum dapat dikatakan bahwa perbedaan karakteristik demografi daan sosialekonomi tidak diikuti eleh perbedaan tingkat kepuasan. Dari penelitian ini jugadapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan mengenai rumah susun yang ideal lebihmenekankan pada aspek lingkungan sebagai aspek yang harus memenuhi syaratideal suatu unit hunian, seperti fasilitas sarana dan prasarana. Selain aspeklingkungan, aspek lain yang cukup dominan dalam menggambarkan rumah susun yang ideal adalah aspek kualitas, dimana rumah susun harus memberikan rasa amanbagi penghuninya. Tidak tampilnya aspek space/ruang dalam menggambarkanrumah susun yang ideal dapat disimpulkan bahwa aspek space/ruang rumah susundianggap tidak harus memenuhi syarat ideal suatu hunian. Sedangkan berdasarkanpersepsi warga terhadap kondisi aktual tempat tinggalnya, ternyata karakteristik yangdipandang sesuai dengan kondisi aktual ttempat tinggal mereka secara umum sudahmemenuhi pandangan normatif mengenai rumah susun yang ideal. |
S2293-Menik Idayu Ambarsari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S2293 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | v, 91 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2293 | 14-18-396988702 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20253184 |