Presiden Republik Indonesia [analisis perbandingan] / Tadjuddien Noor Bolimakalu
Tadjuddien Noor Bolimakalu;
Kusnadi Hardjasumantri, supervisor; H.M. Azhary, examiner
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Penyelenggaraan negara di manapun sentralnya ada padapundak kepala eksekutif dengan titel Presiden atau PerdanaMenteri. Dalam kenyataannya pelaksanaan tugas dan wewenangKepala eksekutif ini selalu mendapat sorotan danmenjadi tema studi yang tidak kunjung berakhir. Keadaanyang sama juga dialami oleh Presiden Indonesia. Pengamatanpenulis menunjukkan bahwa ada kekurangan saranastudi dalam melihat Presiden menurut UUD 1945 dalam berbagaitulisan maupun komentar. Menurut hemat penulis untukmengetahui bagaimana sesungguhnya Presiden menurut UUD1945 perlu dilihat dengan kacamata budaya penyelenggaraannegara yang dipengaruhi oleh budaya bernegara tempo dulubaik zaman kerajaan maupun zaman penjajahan serta membandingkandengan Presiden negara lain baik di wilayah EropahKontinental maupun Anglosaxon. Budaya hidup bernegaratempo dulu baik yang dimiliki dan dialami oleh bangsaAmerika (Amerika Serikat), bangsa Perancis maupun bangsaIndonesia ternyata dengan penelitian sederhana ini membuktikanadanya pengaruh. Bangsa Amerika sejak tempo dulusebelum mendirikan negara Amerika Serikat telah hidupberdasarkan prinsip kebebasan dan persamaan yang berakardari hasrat mereka berimigrasi dari Eropah ke Amerika.Prinsip tersebut mewarnai hampir segala segi kehidupanbernegara termasuk bagaimana mereka menempatkan Presidendalam negara mereka. Bangsa Perancis berabad-abad hidupdalam rezim monarki termasuk pula monarki absolut. Revolusi Perancis merupakan buah karya bangsa Perancis untukmembetulkan penyelenggaraan negara Setelah revolusi itubangsa Perancis hidup dalam negara Republik. Akan tetapiRepublik pun tidak mulus. Akhirnya sampai Republiktahun 1 9 5 8 dan amendmen 1962 dan 1964. Pasang surut berneaarabanasa Perancis tersebut kemudian menghasilkan posisiPres iden Peranci s seperti sekarang, yaitu memiliki kekua-« ^ vfnrr T mt besar Pengalaman bangsa Indonesia miripsaan yang amat besar- ^ bahkan ada kemiripan antaraqaqasan Demokrasi Terpimpin dengan gagasan penafsiran UUDgagasan uemoKic Gaulle. Persamaan itu terletak padann^isi"presiden dengan kekuasaan yang besar dalam penye-1 enaaaraan negara guna menanggulangi labilitas negara yanglenggaraan ncyai» 3 nenelitian m i adalahtidak men^ n^u^ o n e s i a tidak melebihi kedudukan Presidenbahwa presl?®n . presiden Perancis bahkan secara yuri-Amerika Serikat • ibannya jauh lebih besar sementarawewenangnya3 y a n g besar memang dibutuhkan dalam penyelenggaraannegara Indonesia. Kalau ada nada bariton terhadap kedudukan Presiden Indonesiasebenarnya karena telah keliru pemahamannya. Hal initerjadi karena studi yang dilakukan terlalu banyak menggunakankaca mata orang lain. Kalau perlu memperbaiki citrakekuasaan lembaga Kepresidenan maka menurut hemat penulisperbaikan yang terpenting terletak pada perbaikan dinamikalembaga tertinggi dan tinggi negara lainnya. |
T36514-Tajuddien Noor Bolimalakalu.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T36514 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 182 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T36514 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20267421 |