:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Perkembangan hukum kewarisan adat pada masyarakat Melayu Riau pada saat ini / Suci Suharini

Suci Suharini; Afdol, supervisor; Nenah Choenaenah Raldianto, supervisor; Theodora Yuni Shah Putri, examiner ([Publisher not identified] , 2008)

 Abstrak

ABSTRAK
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang tersebar di seluruh
nusantara. Setiap daerah di Indonesia mempunyai adat istiadat dan pengaturan
tentang hukum waris yang berbeda sesuai dengan tuntutan adatnya masing-masing.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai budaya yang melatarbelakangi
kehidupan masyarakat yang bersangkutan, begitu halnya dengan hukum waris adat
pada masyarakat Melayu Riau. Hukum waris memuat peraturan-peraturan yang
mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan
barang-barang yang tidak berwujud benda (immateriele goederen) dari suatu
angkatan manusia (generatie) kepada turunannya. Metode penelitian yang digunakan
dalam penulisan ini adalah metode kepustakaan yang dilengkapi dengan wawancara
kepada narasumber yaitu para pemuka adat Melayu Riau, alim ulama, serta
masyarakat adat Melayu Riau. Adapun yang menjadi pokok permasalahan yang
dikemukakan disini adalah bagaimana pengaturan hukum waris menurut hukum
waris adat Melayu Riau dan bagaimanakah perkembangan hukum kewarisan adat
pada masyarakat Melayu Riau pada saat ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pada hakekatnya hukum waris yang dianut oleh masyarakat adat Melayu Riau
sepenuhnya bersandar kepada hukum waris menurut hukum syarak. Pelaksanaannya
pembagian warisannya dilakukan menurut hukum faraid. Kalaupun ada ketentuanketentuan
lain mengenai pembagian harta itu, kedudukannya tetaplah lebih rendah
daripada ketentuan syarak. Seiring dengan perkembangan zaman, hukum waris adat
pada masyarakat Melayu Riau telah mengalami perubahan. Pembagian harta tersebut
berubah berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh sesama anggota keluarga.
Pembagian harta yang pada mulanya didasarkan syarak dimana bagian anak laki-laki
dua kali lipat bagian dari anak perempuan, kini lazim diberikan seluruhnya kepada
anak, dan menyamakan bagian anak perempuan dan anak laki-laki dalam penerimaan
warisan tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor
ekonomi, kondisi tempat anak-anak berada, kehendak dari orang tua, faktor sosial,
faktor kesepakatan, serta faktor adanya pengaruh dari berbagai budaya yang
heterogen yang dibawa oleh suku pendatang yang ada di Riau.

ABSTRACT
Indonesia composed from variety tribe which spread all over nation. livery
area in Indonesia has own culturc and regulation about different hereditary law
according to each culture demand. This matter caused by different culture values
which is be the background of pcrtient society, so the things with custom hereditary
law in Malay o f Riau society. Hereditary law comprising about arrangement to
arranging process, continuing, also removing good and chatter and abstract good
(immateriele) from one generation o f human being to its generation. Research
method which used in this writing is bibliography method equiped by interview to
narrative speaker, consist o f all prominent custom from Malay o f Riau, Moslem
scholar and also Malay o f Riau society. There is a problem i want mention that how
is hereditary law regulation according to custom hereditary law from Malay o f Riau
and how is development of custom hereditary law at this moment in Malay o f Riau
society. Result o f research can concluded that intrinsically hereditary law which is
cmbrased by Malay o f Riau society fully lean to hereditary law according to law o f
Syarak. The execution o f its heritage done according to law o f Faraid. Even there are
other regulations about divison of estae, dimicilling o f it remain still lower than
Syarak regulation. Along growth of epoch, custom hereditary law in Malay o f Riau
has been progressively change. Division o f estae changes pursuant to deliberation for
general consensus by humanity o f family member. Firstly» division o f estae based on
Syarak which is boy shares are twofold part o f girl shares, nowadays fully given to
their childrens and equalizing girl and boy shares in acceptance o f heritage. This
matter caused by several factors, consist o f economic factor, condition o f childrens
living, willingness from old fellow, social factor, agreement factor, also existance of
influence from many heterogeneous culture which brought by foreign tribe who exist
in Riau.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : T37008
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vii, 77 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T37008 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20269658