ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, sampaisejauh mana suatu kebijakan dapat di-implementasikanmelalui suatu ketentuan peraturan perundangan, dapatsecara efektif dilaksanakan sesuai dengan maksud dantujuannya semula. Sebagaimana amanat dalam Undang-UndangDasar 194 5 yang menyangkut tentang perekonomian, termasukpengelolaan serta pemanfaatannya bagi kepentingan rakyatbanyak, harus dapat dirasakan hasil dan manfaatnya olehsegenap rakyat Indonesia secara menyeluruh danmerata.Penelitian ini menggunakan metode penelitiannormatif dengan cara pengumpulan, pengolahan dan analisisdata yang bersifat deskriptif analisis. Undang-UndangNomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan adalah merupakan salahsatu bentuk ketentuan pelaksanaan kebijakan tentangbagaimana diaturnya pembangunan infrastruktur jalan,khususnya jalan tol yang diharapakan antara lain dapatmenjadikan lebih terbukanya jalur transportasi sekaligusdistribusi,yang diharapkan dapat lebih menggerakkan rodaperekonomian sehingga dapat menciptakan pemerataanpembanguanan dengan hasil-hasilnya, yang pada akhirnyadapat pula meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuktercapainya peningkatan taraf hidup rakyat Indonesia demikesejahteraan dan keadilan yang merata pula. Dalamimplementasinya, kebijakan pembangunan infrastrukturjalan khsusnya jalan tol, menghadapi kendala dan hambatanyang tidak mudah. Keberadaan PT Jasa Marga (Pesero) danpembentukan Badan Pengatur jalan Tol (BPJT) tidak sertamerta dapat mempermudah percepatan pembangunan jalan tol.Keikut-sertaan atau partisipasi Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) maupun Badan Usaha Milik Swasta pun masihmendapatkan kendala yang cukup besar.Faktor pengadaanlahan dan penentuan tarif tol merupakan faktor yang dapatmenenetukan menarik-tidaknya investasi jalan tol apabiladitinjau dari segi kelayakan bisnisnya. Lambannyapembangunan jalan tol berakibat pada kurang meratanyajalur transportasi dan distribusi, mengakibatkankurangnya pergerakan pemerataan kegiatan perekonomianguna peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Pemerintah diharapkan dapat melakukan terobosan-terobosanguna menggairahkan sektor investasi penyelenggaraan jalantol. ABSTRACT This research is intended to analyze on how far a policycan be implemented effectively through the provisions ofthe laws and regulations in accordance with its initialobjectives and purposes. As instructed in the 1945Constitutions of the Republic of Indonesia related to theeconomy/ including the administration and utilization forthe interest of the people, its result and benefit mustbe enjoyed by the entire Indonesian people in general andequally. This research uses the normative research methodby collecting, processing and analyzing the data thathave analytic descriptive nature. Law Number 38 of 2004regarding Road is one of the policy implementationformats in the administration of the road infrastructureconstruction particularly toll road that is expected,among others, will allow the opening of thetransportation as well as the distribution path that canactivate the economic wheels in creating the evendistribution of the development and its result in turnwill improve the economic growth for achieving the betterstandard of living for the people in Indonesia as well asthe evenly distributed prosperity and justice. In theimplementation of the policies in the toll roadencountered many problems and hindrances which are noteasily eliminated. The existence of PT Jasa Marga(Persero) and the establishment of Toll Road RegulatingBoard (BP JT) do not automatically make it easier foraccelerating the construction of the toll road. Theparticipation of the Regional-Owned Enterprises (BUMD) orPrivate-Owned Enterprises encountered also significantproblem. The land procurement factor and the decision ofthe toll tariff, that makes the investors loss theirinterest in constructing the toll road if it is seen fromthe business feasibility point of view. In thiscondition, the delay in the construction of the toll roadinfrastructure resulted in the delay in evenlydistribution of the transportation and distribution pathwhich at the end prevent the equal movement of theeconomic activities in supporting the economic growth inIndonesia. In this matter, the government is expected tocreate a breakthrough to stimulate the investment sectorin the organization of toll road. |