ABSTRAK Prestasi belajar digunakan oleh pendidik sebagai tolok ukur untuk mengetahuisampai seberapa jauh pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan pendidik telahditerima seorang siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajarseorang siswa, salah satunya adalah motivasi berprestasi. Menurut para ahli motivasiberprestasi dapat meramalkan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai suatuprestasi. Masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah, dimanaanak membentuk kebiasaan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Olehkarenanya, motivasi berprestasi hendaknya dipupuk sejak anak mulai sekolah.Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, diantaranyaadalah lingkungan keluarga yang didalamnya mencakup pola pengasuhan dandukungan sosial orang tua. Ada tiga jenis pola pengasuhan yang biasa diterapkanorang tua pada anak, yaitu: authoritative, authoritarian, dan permissive. Ketiga polapengasuhan tersebut di atas akan mempengaruhi perkembangan anak secara berbeda,yang tentunya akan berpengaruh pada proses penyesuaian diri anak terhadapIingkungannya termasuk lingkungan sekolah dimana ia memperoleh pendidikan danbelajar untuk mencapai prestasinya secara optimal.Selain pola pengasuhan orang tua, dukungan sosial yang diberikan orang tuaternyata akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar seorang anak.Dukungan sosial itu sendiri secara umum mengacu pada bantuan yang diberikan padaseseorang oleh orang-orang yang berarti baginya seperti keluarga dan teman-teman.Dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak secara umum berfungsi untukmemberikan perasaan diterima, diperhatikan, disayangi, dihargai dan dicintai. Denganadanya hal tersebut anak akan merasa bahagia dan tenang karena ia merasa ada oranglain yang dapat diandalkan bantuannya bila mendapat kesulitan dalam mengikutipelajaran di sekolah. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai reward dan dapatmengarahkan serta mendorong seseorang untuk berprestasi.Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara polapengasuhan orang tua dan dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasianak usia sekolah. Lebih jelasnya, penelitian ini ingin meiihat apakah ada hubunganyang signifikan antara pola pengasuhan authoritative, authoritarian, dan permissivedengan motivasi berprestasi anak usia sekolah, dan untuk mengetahui pula apakah adahubungan yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasianak usia sekolah.Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD (usia 9 - 10 tahun), karena masakritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah dan pada usia tersebut,motivasi berprestasi anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Subyek penelitian iniyang berjumlah 218 siswa diperoleh dari 8 SD yang ada di wilayah Jakarta Pusat.Pengambilan sampel sekolah akan dilakukan secara accidental dan semua siswa kelasV dari sekolah tersebut akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Alat yang digunakansebagai penjaring data ada tiga macam, yaitu (i) alat untuk mengukur motivasiberprestasi; (ii) alat untuk mengukur pola pengasuhan orang tua yang dipersepsi anak;(iii) alat untuk mengukur dukungan sosial orang tua berdasarkan pendapat anak. Ketigaalat tersebut berupa kuesioner yang berbentuk skala. Pengolahan data penelitiandilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif.Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikanantara pola pengasuhan authoritative dengan motivasi berprestasi; terdapat hubungannegatif yang signifikan antara pola pengasuhan authoritarian dengan motivasiberprestasi; dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola pengasuhanpermissive dengan motivasi berprestasi. Selain itu diketahui pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasianak usia sekolah.Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikansumbangan-sumbangan teoritis bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sama. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikaninformasi, khususnya bagi orang tua, mengenai pola pengasuhan yang paling tepatagar anak termotivasi unluk menunjukkan prestasinya secara optimal. Sehingga paraorang tua dapat mengurangi perilaku yang menggambarkan pola pengasuhanautoritharian dan permissive, dan meningkatkan perilaku yang mencerminkan polapengasuhan authoritative. Seiain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberimanfaat praktis dalam rangka mengoptimalkan fungsi orang tua sebagai sumberdukungan sosial utama bagi anaknya yang berusia sekolah, sehingga memiliki motivasiberprestasi yang baik. |