ABSTRAK Struktur pengetahuan adalah suatu konsep yang mengacu pada bagaimanapengetahuan dalam ingatan manusia diorganisasikan. Penelititan-penelitian strukturpengetahuan menunjukkan bahwa struktur pengetahuan memiliki peranan yang pentingdalam berbagai aktivitas pemrosesan informasi. Seseorang yang memiliki strukturpengetahuan yang kaya dalam suatu bidang (domain) - atau biasa disebut expert - mendapatbanyak keuntungan kognitif dalam menghadapi berbagai situasi yang berkenaan denganbidang yang ia kuasai. Sebagai contoh, mereka dapat mengingat dengan lebih mudah dancepat, dapat mencari penyelesaian masalah yang tepat, dan lain sebagainya. Hal itudisebabkan struktur pengetahuan yang kaya dapat menjadikan penggunaan kapasitas mentallebih efisien, sehingga kapasitas mental yang tak terpakai dapat digunakan untuk proseskognitif yang lebih tinggi atau canggih.Seperti juga orang dewasa, anak-anak yang memiliki struktur pengetahuanmendalam juga memperoleh keuntungan-keuntungan kognitif, dalam bidang yang iakuasai. Mereka bahkan menampilkan kemampuan kognitif yang lebih matang daripadayang selama ini diperkirakan orang pada umumnya. Melihat bahwa struktur pengetahuanyang kaya memungkinkan anak usia prasekolah menampilkan kemampuan kognitif yangIebih matang, maka membantu anak usia prasekolah untuk mengembangkan strukturpengetahuan yang dimilikinya tampaknya akan mernberikan banyak keuntungan bagi anak.Karena dengan demikian anak akan terbantu untuk mencapai kemampuan kognitif yangIebih tinggi, yang berarti juga membuka kesempatan bagi anak untuk sejak dini secaraoptimal menggunakan kemampuan kognitifnya.Struktur pengetahuan yang kaya, terbentuk melalui proses yang panjang. Namunpara ahli kini mengembangkan metoda untuk mengajarkan struktur pengetahuan, sehinggaorang yang awam (novice) dalam suatu bidang dapat mengembankan struktur pengetahuanyang sama seperti expert, dan dalam waktu yang singkat. Dari berbagai metoda, SemanticFeatures Analysis (SFA) yang paling mungkin diberikan kepada anak usia prasekolah.Dikatakan paling mungkin bagi anak usia prasekolah karena metoda ini paling tidakmembutuhkan kemampuan membaca dan menulis - suatu kemampuan yang umumnya belumdikuasai oleh anak prasekolah - dibandingkan dengan metoda lain. Namun selama ini belumpernah dilakukan suatu penelitian mengenai penerapan SFA pada anak usia prasekolah Penelirian ini dilakukan untuk melihat bagaimana struktur pengetahuan anak usiaprasekolah khususnya yang berusia 5 tahun hingga 5 tahun 11 bulan, jika mereka diberikanaktivitas SFA. Secara lebih khusus penelitian ini ingin melihat dua hal. Pertama, seberapajauh anak usia prasekolah menggunakan hal-hal yang diekspose dalam SFA (atribut target),setelah mereka mendapat aktivitas SFA. Kedua, seberapa jauh peningkatan penggunaanatribut target oleh anak usia prasekolah alam menggambarkan suatu konsep, setelah merekamelakukan aktivitas SFA.Subyek penelitian ini adalah anak usia prasekolah, berusia rata-rata 5 tahun. Jumlahsubyek dalam penelitian ini adalah 13 orang, diperoleh dari 2 taman kanak-kanak yang adadi wilayah Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik insidental sampling.Dalam penelitian ini pertama-tama akan dilakukan elisitasi terhadap strukturpengetahuan subyek. Kemudian subyek akan melakukan aktivitas SFA. Setelah menerimametoda SFA. struktur pengetahuan subyek kembali dielisitasi. Dengan demikian dapatdilihat bagaimana struktur pengetahuan subyek sebelum dan sesudah pemberian metodaSFA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan SFA yang dilakukan oleh subyek telahmembantu mereka menyadari atribut target yang diekspose merupakan konsep-konseppenting dalam pengetahuan mengenai burung. Kegiatan SFA juga membantu subyekmengorganisasikan pengetahuan yang mereka miliki dengan menggunakan atribut targetsebagai konsep-konsep kuncinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberian SFAcukup dapat membantu subyek menggunakan atribut target dalam mengelompokkan konseputama. Lebih lanjut, data-data hasil penelitian mengindikasikan bahwa setelah kegiatan SPAdilakukan oleh subyek, subyek mampu lebih banyak mengidentifikasi hubungan antarakonsep-konsep utama dengan atribut target. Atau, setelah melakukan kegiatan SFA subyekmengetahui lebih banyak mengenai karakteristik apa saja yang dimiliki oleh suatu konseputama sehingga mereka dapat lebih Iengkap dalam menggambarkan suatu konsep utama.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran seberapa jauhmetoda SFA dapat membantu anak mengembangkan struktur pengetahuan yang merekamiliki. Ditinjau dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanahdi bidang pengetahuan kognitif, terutama kaitannya dengan struktur pengetahuan anak usiaprasekolah. Sedang dari segi praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbanganmetoda mengajar sehingga dalam membantu anak usia prasekolah memperluaspengetahuannya, mereka tidak hanya menambah jumlah informasi tetapi juga dapatmengorganisasikan pengetahuan mereka tersebut dengan baik. |