:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Optimalisasi network telkom flexi pasca migrasi frekuensi = Optimization of telkom flexi network, post frequency migration

Dwi Kiansantang; Dadang Gunawan, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Penataan alokasi frekuensi layanan FWA yang dilakukan dengan diterbitkannya KM.181/2006-yang kemudian direvisi dengan KM.162/2007, diklaim sebagai salah satu faktor yang menyebabkan tidak berkembangnya infrastruktur Flexi di Area Jakarta, Banten, dan Jawa Barat pada tahun 2005-2006. Penataan alokasi frekuensi ini menyebabkan TELKOM harus mengeluarkan capital expenditure (CAPEX) yang sangat besar untuk melaksanakan 'migrasi frekuensi' dari 1900 MHz menjadi 800 MHz dalam waktu kurang dari satu tahun. Kompleksitas penyediaan network baru tersebut menyebabkan trade-off antara waktu pemenuhan network dengan kualitas layanan yang dapat diberikan oleh TELKOM. Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan pada network Flexi, ditemukan bahwa network Flexi harus dikembangkan dengan strategi yang agresif, untuk menutupi faktor kelemahan dominan yaitu perbaikan performansi network serta pemenuhan SDM yang dibutuhkan untuk optimalisasi network.
Hasil pengujian juga menunjukan bahwa optimalisasi network Flexi perlu dilakukan dengan menggunakan strategi 'growth'-konsentrasi melalui integrasi horisontal dengan konsolidasi internal yang dipenuhi dengan optimalisasi network Flexi serta 'stability'-tanpa memerlukan perubahan dalam pelaksanaan strategi profit. Pada framework optimalisasi network yang dilakukan dengan enhanced Telecom Operations Map (eTOM) dan Balanced Scorecard (BSC) didapatkan kebutuhan SDM pengelola network Flexi di Area Division (ARDIV) Jakarta dapat ditingkatkan sampai dengan 145%, dengan memperhitungkan proyeksi market size tahun 2007 - 2011. Performansi network Flexi juga mulai membaik dengan call drop rate (CDR) mencapai kurang 1.4% di area Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sementara call setup success ratio (CSSR) di Area Jakarta dan Banten lebih dari target 98.5%, sementara CSSR Jawa Barat baru sebesar 95.4%.
Hasil perspektif keuangan Flexi menunjukan bahwa bisnis Flexi pasca migrasi frekuensi adalah bisnis yang sangat feasible, didapatkan Net Present Value (NPV) 3.834 triliun Rupiah, Internal Rate of Return (IRR) 154.8%, Profitability Index (PI) 14.39, serta Payback Period (PBP) selama 1 tahun 5 bulan. Optimalisasi network jelas diperlukan untuk mengamankan pendapatan Flexi tersebut.

Government regulation, KM.181/2006 replaced by KM.162/2007, which address frequency allocation, driven uncertainty and blamed to be one of the factors that hindering the growth of Flexi infrastructures in Jakarta, Banten, and Jawa Barat during 2005-2006. TELKOM, has spent enormous capital expenditure (CAPEX) to replace existing network infrastructure from 1900 MHz to 800 MHz, this process known as 'frequency migration'. In short periodic time, less than one year, TELKOM was assigned to deploy new network infrastructures causing trade-off between: 'time to deliver services' versus 'Flexi network quality'. SWOT analysis on Flexi network, identified that human resources fulfillment and network performance improvement are two most dominant factors to comply aggressive strategies that have to be conducted during network optimization.
Results urges Flexi to apply growth-strategy, which mean internal consolidation realized by network optimization, concentrating on horizontal integration along with stability-strategy without changing any profit business scenario. In-depth analysis on enhanced Telecom Operation Map (eTOM) and Balanced Scorecard (BSC), found that number of human resources can be multiplied up to 145%, by considering market size 2007 - 2011. Network performance in Area Jakarta, Jawa Barat and Banten met 1.4% call drop ratio (CDR) and 98.5% call setup success rate (CSSR) target, except CSSR in Jawa Barat still 95.4%.
Result of 3.834 triliun Rupiah Net Present Value (NPV), 154.8% Internal Rate of Return (IRR), 14.39 Profitability Index (PI), and 1 year and 5 months Payback Period (PBP), mean that optimization of network worth to be conducted to assure Flexi revenue gain.

 Metadata

No. Panggil : T38872
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ;
Tipe Carrier : volume ;
Deskripsi Fisik : xiv, 96 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38872 15-19-902344036 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20274511