ABSTRAK Pengadaan Bahan Bakar Minyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakatdi seluruh wilayah Indonesia, merupakan tugas pokok Badan Usaha MilikNegara PERTAMINA. Oleh sebab itu upaya penyempurnaan didalam polapenyaluran/distribusi BBM perlu terus dilakukan untuk menghindari terjadinyain-efisiensi. Dalam Tesis ini, penelitian diarahkan pada pola distribusi padadaerah-daerah terpencil, namun tingkat pemakaian BBM-nya relatif masihkecil. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan polapenyaluran/distribusi BBM dalam bentuk rute pelayaran yang efisien danmurah serta dapat menekan kemungkinan terjadi dead freight dalam programpengapalan BBM (shipment) dengan penerapan Model Jaringan - SusunanPerentangan Minimum. Metodologi yang digunakan meliputi penelitian awal untuk mengetahuisistem penyaluran/distribusi BBM di wilayah UPPDN VII Cabang Manado saatini. Langkah berikutnya adalah pengumpulan data, berupa data kebutuhanBBM, data kegiatan operasi perkapalan (operation sheet) yang dilanjutkandengan proses pengolahan data dan pada tahap akhir dilakukan simulasipenjadwalan kapal (ships scheduling). Hasil penerapan susunan perentangan minimum menunjukkan biayaangkutan laut adalah sebesar Rp. 2,345,902,829,- per bulan, sementara iturealisasi biaya angkutan laut saat ini adalah Rp. 2,911,822,587.50,- per bulan,sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp. 565,919, 758.50,- per bu Ian.Dengan demikian dalam waktu 1 tahun besarnya biaya yang dapat dihematadalah sebesar Rp. 6,791,037, 102,-. Hasil evaluasi/analisa menunjukkan bahwa penerapan model jaringan -susunan perentangan minimum dapat memberikan biaya angkutan laut yangmurah, faktor dead freight yang kecil, kebutuhan unit kapal yang kecil danrute pelayaran yang efisien. |