Selama beberapa dekade, diare telah menjadi masalah kesehatan utama pada bayi danbalita di semua negara berkembang termasuk Indonesia. Data yang menunjukanbesarnya masalah diare di Indonesia diantaranya adalah hasil Survey Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) pada 1991, 1994, dan 1997 yang dikutip Pradono (1999)menyebutkan frekuensi diare pada balita rata-rata 10% dari seluruh balita denganincidence rate 7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi seberapa besarFaktor risiko eksternal (pengetahuan ibu/ pengasuh dalam memilih, menyimpan danmenyajikan makanan) yang mempengaruhi insiden diare pada balita. Penelitian inidilakukan di rumah sakit Fatmawati dengan jumlah responden sebanyak 41 orang.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan instrumenpenelitian kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariate dengantabel proporsi unluk melihat seberapa besar proporsi variabel yang diteliti. Hasilpenelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu/ pengasuh mengenai pemilihanmakanan adalah kategori baik sebesar 73,05 % (n=41) responden dan pengetahuansedang sebesar 21.95 % dengan median 76,12. Pengetahuan ibu/ pengasuh tentangpenyimpanan, dan penyajian makanan juga dalam kategori baik yaitu sebanyak 118,05 % (n=41) responden dan sedang 24.4% dengan median 78,87. Penelitian inimerekomendasikan agar penyuluhan prenatal Iebih ditekankan pada pentingnyaperawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif. Selain penyuluhan kesehatan ataudischarge planning ditekankan pada akibat dari diare agar motivasi ibu untuk berprilakuIebih higienis dalam penyimpanan dan penyajian makanan. |