Pensiun mampunyai tujuan agar Iansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua,namun dengan pensiun seseorang akan kehilangan penghasilan, kehilangan peran danidentitas, kedudukan , kegiatan sehari-hari, status dan otoritas (wibawa), kehilangan hubungandengan kelompok, dan harga diri. Hal ini merupakan suatu kehilangan yang amat dirasakanoleh lansia tersebut. Jenis kehilangan yang terjadi dapat berupa : kehilangan orang yangbermakna, kehilangan milik pribadi, kehilangan kesehatan, dan kehilangan pekerjaan. Untukmenghadapi proses kehilangan, semua individu membutuhkan mekanisme koping. Kopingyang akan digunakan sangat tergantung pada beberapa aspek seperti usia dan jenis pekerjaan,jenis kelamin, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, dan motivasi juga oleh kepribadiandan pengalaman hidup seseorang. sehingga akan berakibat terhadap penggunaan koping olehlansia untuk menghadapi setiap masalah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin, tingkatpendidikan, dan dukungan keluarga terhadap koping Iansia terhadap pensiun, di sasana tresnawerdha yayasan karya bhakti ria pembangunan Jakarta Timur.Desain dan metodelogi penelilian ini adalah cross sectional dengan jenis penelitiandeskriftif perbandingan dengan uji statistik Chi - Square . Sampel penelitian berjumiah 20 dari26 yang diambil secara total sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalahkuesioner.Hasil penelitian ini dengan kesimpulan ada perbandingan yang bermakna pengaruhantara jenis kelamin terhadap koping Iansia dengan pensiun ( p : 0,035 ), tidak adaperbandingan yang bermakna pengaruh tingkat pendidikan terhadap koping lansia denganpensiun ( p : 0,550 ), dan tidak ada perbandingan yang bermakna pengaruh antara dukungankeluarga terhadap koping lansia dengan pensiun ( p : 0,342 ). Penelitian merekomendasikanpada penelitian selanjutnya untuk menggunakan sampel yang lebih memadai pada populasilansia yang heterogen. |