Gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat pada Penderita Tuberkulosis Paru putus obat di Puskesmas Mekarmukti Cikarang, Jawa Barat
(Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006)
|
Penderita tuberkulosis paru yang tidak menjalankan pengobatannya selama 2 bulanberturut-turut atau Iebih dikatakan sebagai penderita putus obat. Putus obat ini berkaitandengan perilaku tidak patuh dalam menjalankan pengobatan. Ketidakpatuhan penderitatuberkulosis pam dalam menjalankan pengobatannya mengakibatkan terjadinyapeningkatan angka putus obat, penularan, kesakitan, kematian setiap tahunnya danmerupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Angka kejadian tuberkulosis paru diPuskesmas Mekarmukti Cikarang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005peningkatan angka kejadian tuberkulosis paru 24,1 % dari tahun sebelumnya denganpresentasc yang putus obat 13,9 % untuk ilu perlu diketahuinya faktor-faktor yangmenyebabkan penderita tuberkulosis paru putus obat sehingga tidak ada lagi penderitatuberkulosis paru yang putus obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasitentang gambaran faktor predisposisi, pemungkin dan penguat pada penderitatuberkulosis paru putus obat di Puskesmas Mekarmukti Cikarang. Desain penelitian iniadalah deskriptif sederhana, dengan responden seluruh penderita tuberkulosis paru yangpemah tidak menambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatanselesai, pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu sebanyak 33orang. Inslrumen penelitian berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang terdiridari data demografi, faktor predisposisi, pemungkin dan penguat yang menyebabkanperilaku putus obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan(66,7%), persepsi tidak adanya ancaman terhadap penyakitnya (57,6%), persepsi adanyahambatan untuk mendapalkan pengobatan (66,7%), jarak yang jauh (81 ,8%) dan kurangadanya dukungan dad teman (57,6%) menyebabkan penderita tuberkulosis paru menjadiputus obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut berupapenyuluhan kesehatan yang lebih efektif pada penderila, keluarga dan masyarakatsekitamya, adanya Puskesmas Kelurahan/ pembantu atau Puskesmas keliling untukmeningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan serta meningkatkan upayapencegahan putus obat dengan program pengobatan jangka pendek dengan pengawasanlangsung. |
![]()
|
No. Panggil : | TA5519 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | v, 49 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA5519 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20276315 |