Pemberian ASI eksklusif pada bayi memperlihatkan penurunan dari 36 % menjadi 30 %itupun rata-rata memberikan Asi 1,7 bulan, bahkan lebih memprihatinkan Iagi dibawah 2bulan sudah diberikan susu formula, ini terjadi pada tahun 2000. ASI eksklusif adalahpemberian ASI secara eksklusif bayi hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulantampa diberi makanan tambahan (Roesli, 2000). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam pemberianASI eksklusif pada bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhanadan pengambilan sampel dengan menggunakan confinisien sampling. Sampel sebanyak57 responden diambil pada minggu kc-2 dan minggu ke-4 bulan Desember 2005 diPuskesmas Kccamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Analisa data yang digunakanadalah distribusi frekeunsi dan persentasi yang menggambarkan karakteristik ibu danfaktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksldusif pada bayi. Hasilini menggambarkan dari 57 responden yang memberikan ASI eksklusif yang terbanyakpada kelompok : umur kurang dari 30 tahun (50,9 %), tingkat pendidikan tinggi lebih(66.7 %), responden tidak bekerja (86 % ), paritas ibu 1-2 anak (68,4 %), pengetahuantentang ASI eksklusif sebesar 78,9 %, sikap positif ibu dalam pemberian ASI cksklusifsebesar 93 %, dukungan kelualga dalam pemberian ASI eksklusif sebesar 86 % dandukungan petugas sebesar 70, 2%. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pemberian ASIeksklusif hingga usia bayi 6 bulan sudah diterapkan di Puskesmas Kecamatan CempakaPulih. Untuk lebih meningkatkan pembelian ASI eksklusif sesuai dengan programPemerintah petugas-petugas kesehatan (Dokter, Bidan dan perawat) perlumenerapkannya. |