Pada tehnik anestesi spinal pasien diharuskan bedrest antara 24-48 jam, dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara Iain: dosis dan konsentrasi obat, volume yang dimasukkan/disuntikkan, tempat dan rate injeksi,tekanan cairan cerebrospinal, panjang columna vetebra, dan posisi pasien saat injeksi dan segera setelahinjeksi. Bila tidak melakukan bedrest antara 24-48 jam, maka timbul komplikasi paska anestesi spinalyang mengganggu kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (Groah,1990). Penelitian ini bertujuanmencari hubungan paska dilakukan anastesi spinal dengan tingkat kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan mengambil total sampling sebanyak 32 orang diRS lnternasional Bintaro. Alat pengumpul data yang dipakai menggunakan lembar observasi, dengananalisa data menggunakan analisa univariat proporsi dan analisa bivarial Uji hipotesa Anova satu arahdidapatkan nilai P = 0, 107 dengan konfident interval 95% (a= 0,05) nila P> alpha, kesimpulannya adalah Hoditolak dan Ha diterima, tidak ada hubungan yang bermakna antara paska penggunaan anastesi spinaldengan tingkat kemampuan aktivitas sehari-hari. Saran yang paling utama adalah dilakukan penelitianlebih lanjut dengan sampel yang Iebih banyak, heterogen, waktu yang cukup panjang dan tidakmenggunakan kroseksional. |