Saat ini angka kejadian TB Paru semakin meningkat, terutama terjadi di negara berkembangseperti Indonesia (WHO, 2000). Tujuan dari penelitian ini' adafah untuk mengetahui pengaruhtingkat pengetahuan keluarga terhadap keparahan program pengobatan TH Paru. Penelitian inidilakukan di rumah sakit Islam Jakarta dan Puskesmas Pasar Minggu, dengan jumlah responden38 orang yang terdiri dari 19 keluarga yang patuh dan 19 keluarga yang tidak patuh. Desainpenelitian yang digunakan adafah deskriptif komparatif/case control dengan alat pengumpuldata menggunakan kuisioner.Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi daripersentase untuk analisa univariat dan chi-square untuk analisa bivariat. Setelah dilakukan ujidiperoleh ada perbedaan antara keluarga dengan pengetahuan tinggi dengan keluarga yangberpengetahuan rendah terhadap kepatuhan klien dalam pengobatan TB Paru. (p value 0,00(); a= 0, 05). Unruk hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan didapat tidakada perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan kepatuhan TBParu. (p-value 0,403; a = 0,05). Untuk hubungan antara tingkat kepatuhan dengan tingkatpendidikan keluarga didapatkan tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pendidikandengan kepatuhan.(p-value 0, 091; a = 0.05) |