Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk membina hubunganterapeutik antara perawat dan klien. sehingga untuk meningkatkan asuhankeperawatan terutama di rumah sakit diperlukan penerapan strategi pelaksanaankomunikasi terapeutik yang sesuai standar, dimana sebagai perawat jiwa khususnyakunci utama terapeutik adalah dirinya sendiri ( Stuart & Laraia, 2001). Hasil laporankepala ruangan pada bulan Februari 2007 menunjukan bahwa jumlah hari rawat diruang MPKP (kategori pasien intermediate) 16 hari sedangkan di ruang bukanMPKP (kategori pasien intermediate) 54 - 62 hari. Hasil tersebut menunjukanfenomena di RSMM Bogor. Peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikutBagaimana perbandingan penerapan strategi komunikasi terapeutik pada pasiendengan gangguan jiwa oleh perawat di ruang MPKP dan bukan MPKP?. Tujuan daripeneliian ini adalah mempelajari perbandingan pcnerapan strategi komunikasiterapeutik pada pasien dengan gangguan jiwa oleh perawat di ruang MPKP danbukan MPKP RSMM Bogor. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptifkomparatif, jumlah sampel sebanyak 52 responden, yaitu perawat di ruang MPKPdan bukan MPKP di RSMM Bogor, cara pengambilan sampel dengan tehnikpurposive sampling, instrumen yang digunakan adalah dengan Iembar observasi.Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan pelaksanaan penerapan strategikomunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan jiwa oleh perawat di ruangMPKP dan bukan MPKP. |